Mengenal alergi di musim semi, alergi polen, penyebab, gejala-gejalanya serta pencegahannya

Musim semi adalah musim yang indah. Musim semi adalah musim yang sangat adem dan menyejukkan hati, suhunya segar hangat, tidak terlalu dingin namun tidak pula terlalu panas. Bunga pun ada dimana-mana, bermekaran cantik dan indah. Tentunya seneng dong ya.. apalagi pencinta keindahan.

Tanaman berbunga memang memberikan kecerian dan kebahagian. Sayangnya tidak semua orang bisa menikmati keindahan ini. Keadaan ini akan berubah menjadi kesedihan ketika kita memiliki alergi serbuk sari. Beberapa bunga terlihat sangat indah namun bisa saja memiliki potensi menyebabkan alergi karena serbuk sarinya.

Ga hanya tanaman berbunga yang dipelihara sebagai tanaman hias yang bunga-bunganya berpotensi menyebabkan alergi, bahkan pepohonan lho.. baik yang dipelihara sebagai penghias kebun, taman dan halaman rumah hingga yang berada di ruang publik bahkan di hutan-hutan pinggir jalan

Musim semi diketahui menjadi musim alergi bagi orang-orang tertentu, salah satunya adalah alergi serbuk sari ini yang di Eropa dikenal dengan polen. Kok bisa ya?

Ini karena di musim semi, bunga-bunga yang bermekaran juga turut berkontribusi dalam menghasilkan serbuk sari. Tahu kan serbuk sari? Serbuk sari dihasilkan untuk penyerbukan. Kemudian apa hubungannya dengan alergi?

Jadi, bagaimana agar tidak terkena dampak alergi hingga kita bisa menikmati indahnya musim semi?

Jadi penasaran ingin mengetahui semuanya, mengenal alergi musim semi, alergi seperti apa, atau seperti yang ramai dibicarakan setiap musim semi yaitu alergi polen, apa penyebabnya, gejala-gejalanya serta pencegahannya dan tentunya pada akhirnya bisa menikmati musim semi tanpa gangguan ini

Untuk mengetahuinya lebih dalam, yuk pemirsa bersama-sama kita simak satu persatu penjelasan di bawah ini

Serbuk sari bunga/Polen

Serbuk sari biasa dikenal dengan polen. Polen adalah zat bubuk halus, biasanya berwarna kuning, yang terdiri dari butiran polen. Bubuk ini dibawa melalui udara dan berperan dalam penyerbukan silang pohon dan gulma. Namun tak hanya berperan dalam penyerbukan, ternyata polen juga menjadi pemicu umum alergi musiman. Ini dikarenakan polen merupakan salah satu alergen yaitu zat pemicu alergi

Alergi musiman karena polen ini dikenal sebagai rhinitis atau lebih umumnya disebut sebagai alergi serbuk bunga

Tanaman atau pohon seperti apakah yang menjadi pemicu alergi musiman ini? Apakah semua tanaman dan pohon yang memiliki polen?

Diketahui salah satu tanaman atau pohon yang menjadi pemicu alergi musiman adalah tanaman atau pohon dimana penyerbukannya dilakukan dengan bantuan angin. Penyerbukan dengan bantuan angin ini disebut anemofili.

Yuk kita kenalan dulu dengan tanaman dan pohon anemofili. Tanaman dan pohon seperti apakah yang menjadi pemicu alergi musiman ini. Apakah semua tanaman dan pohon anemofili menyebabkan alergi?

Anemofili

Anemofili adalah penyerbukan oleh angin, yaitu proses berpindahnya serbuk sari yang terbawa oleh hembusan angin dan jatuh ke kepala putik. Contohnya adalah seperti saw-tooth oak dengan nama latin Quercus acutissima yang bunganya kurang memikat serangga penyerbuk. Ada juga pohon pinus yang melepas serbuk sari dalam jumlah besar dan terbawa oleh hembusan angin

Pofil serbuk sari

Serbuk sari dari tanaman berpenyerbuk angin sangat ringan dan tidak lengket sehingga mampu melayang dan terbawa aliran angin. Mereka umumnya berdiameter 20-60 mikrometer

Tanaman dan pohon anemofili

Hampir semua tumbuhan berbiji terbuka berpenyerbuk anemofili, di antaranya banyak tenaman dalam ordo Poales, termasuk suku padi-padian, suku teki-tekian dan Juncaceae.

Di negara 4 musim banyak tanaman gandum dan jagung. Ladang gandum juga jagung mendominasi, termasuk di Austria tempat ane menetap sekarang

Sedangkan tumbuhan/pohon anemofili umumnya adalah oak, kastanye manis, alnus dan anggota famili Junglandaceae (keluarga hickori atau kenari)

Anemofili bukan penyerbuk tunggal

Meski dinamakan anemofili atau penyerbukan yang dibantu oleh angin, tapi ini bukan satu-satunya penyerbukan. Hanya sedikit tanaman anemofili sejati yang hanya mengandalkan angin sebagai penyerbuk tunggal. Dalam prakteknya, angin bukanlah penyerbuk tunggal pada sebagian besar tanaman bepenyerbuk anemofili yang sebagian besar penyerbukannya melibatkan angin.

Tanaman anemofili masih dimungkinkan mendapat bantuan tambahan dari hewan berpenyerbuk dalam jumlah kecil, juga masih dimungkinkan keterlibatan penyerbukan artifisial yang melibatkan manusia. Apabila petani ingin mandapatkan varietas hibrida maka diperlukan keterlibatan manusia dalam pertanian tertutup (di antaranya pertanian dalam rumah kaca dan hidroponik dalam ruangan) yang mana tidak dapat diakses oleh penyerbuk alami

Tanaman dan pohon anemofili berdampak pada kesehatan

Meski demikian, dalam jumlah besar tanaman anemofili diketahui dapat berpengaruh terhadap orang tertentu yang memiliki tubuh sensitif

Terdapat dampak kesehatan dari berbagai jenis serbuk sari tertentu yang merupakan alergen. Bila alergen ini berkontak dengan para penderita alergi, maka timbullah gejala alergi. Gejala timbul di tubuh yang terkena seperti mata, hidung dan paru-paru. Di antaranya adalah rhinitis alergi yang timbul seketika, yang dikenal juga sebagai Hay Fever, ini menyebabkan iritasi pada hidung, bersin, gatal-gatal ataupun mata merah

Serbuk sari pemicu alergi di antaranya tanaman Poaceae.  Sedangkan pada pohon umumnya pohon dengan benang sari (jantan) dan (putik) betina terpisah yaitu pohon monecious dan pohon diaecious.

Poaceae

Diketahui tanaman Poaceae merupakan produsen serbuk sari alergen utama di daerah beriklim sedang. Spesies pada dataran rendah atau padang rumput menghasilkan lebih banyak serbuk sari daripada spesies pada dataran tinggi atau moorland

Monecious

Beberapa pohon terdapat benang sari dan putik yang terpisah tapi masih pada pohon yang sama umumnya disebut ‘monecious‘, termasuk hiney locust, oak, sweetgum, pinus, spruce dan Betula

Dioecious

Dioecious adalah sebutan untuk pohon dengan ‘jantan‘ dan ‘betina‘ terpisah pada pohon yang berbeda. Pohon Dioecious ‘jantan‘ yang melepas bubuk sari bersifat alergen termasuk pohon ash, broxelder, cedar, cottonwood, juniper, mulberry dan yew. Dioecious ‘jantan‘ hanya melepas tanpa memproduksi buah ataupun bibit

Jadi, apakah semua pohon yang memiliki serbuk sari menyebabkan alergi?

Diketahui terdapat pohon ramah alergi. Yuk kenalan dengan pohon ramah alergi ini

Pohon ramah alergi

Pelepasan serbuk sari pada pohon ramah alergi dalam jumlah normal tidak menimbulkan alergi. Meski demikian, apabila pelepasan dalam jumlah besar-besaran dan terbawa angin, pohon ramah alergi ini juga masih dapat memicu reaksi alergi ringan pada sebagian orang, terutama terhadap penderita asma ekstra sensitif pada debu ataupun yang bersifat debu, meskipun bubuk sari tersebut bukan kategori alergen. Kenapa bukan kategori alergan? Karena tidak membuat gatal, juga tidak memicu jenis rekasi alergi lainnya

Pohon ramah alergi ini umumnya berasal dari genus berpenyerbuk anemofili dengan jantan dan betina yang terpisah yang mampu melepas dalam jumlah besar pada perkebunan serentak dan luas, sehingga pelepasannya pun juga di saat hampir bersamaan. Namun tidak membuat gatal juga tidak memicu jenis reaksi alergi lainnya

Pohon ‘ramah‘ alergi termasuk ash (fraxinus), maple merah, poplar kuning, dogwood, magnolia, cherry berbunga ganda, fir, spruce dan prem berbunga

Magnolia banyak ditanam di Austria. Ane sangat menikmati keindahannya. Alhamdulillah ga bikin alergi ya 🙂

Bebas alergi polen

Tanaman bebas alergi di lingkungan adalah ‘dioecious‘ betina yang hanya memiliki bunga putik dan tidak memliliki serbuk sari atau polen.

Nah demikianlah tanaman dan pepohonan anemofili yang menyebabkan alergi, ramah alergi hingga bebas alergi

Selain tanaman dan pohon anemofili yang memiliki serbuk sari yang umumnya kuning yang dikenal dengan polen, terdapat juga tanaman berbunga dimana serbuk sarinya bisa menyebabkan alergi. Mereka mulai bermekaran di akhir musim semi seperti bulan Mei hingga puncaknya di musim panas. Bahkan bunga liarnya sudah mencuri start sejak awal musim semi. Apa sajakah itu?

Tanaman berbunga, tanaman liar dan gulma bisa menyebabkan alergi

Beberapa tanaman berbunga yang berpotensi menyebabkan alergi adalah keluarga aster, di antaranya bunga aster, bunga dahlia, bunga daisy, gerber daisy, bunga matahari, bunga dahlia, bunga chamomile dan krisan.

Bunga dandelion yang matang pun diketahui menjadi pencetus alergi serius bagi penderita alergi. Selain itu ada bunga baby‘s breath atau Ghypsophila. Masih ada gulma dan rerumputan berbunga. Wah ternyata banyak ya..

Yuk kita cek satu-satu mereka 😊

Bunga aster

Bunga aster terkenal akan beragam warna dan bentuknya yang sangat disukai, baik yang dipelihara maupun yang liar berada di alam bebas. Apalagi di musim semi, bunga aster liar mendominasi dimana-mana, sangat cantik dan menggemaskan. Yang liar aja cantik, apalagi yang dipelihara ya? 😊

Meski cantik dan memikat dan bukan diserbuki oleh angin, ada baiknya bagi yang menderita alergi berhati-hati ya.. karena beberapa penderita alergi cukup sensitif dengan serbuk sari ini. Gejala alergi yang diakibatkan oleh serbuk sari bunga ini antara lain bersin hingga demam

Bunga daisy

Sama seperti bunga aster, meski bukan diserbukkan oleh angin, serbuk sari bunga dahlia merupakan salah satu serbuk sari terbanyak keluarga ini. Bagi yang sensitif, sebaiknya menghindari bunga ini

Gerber daisy

Gerber daisy merupakan salah satu bunga dengan warnanya yang mencolok dan merupakan salah satu bunga dengan serbuk sari terbanyak yang juga bisa menyebabkan alergi kumat

Bunga matahari

Bunga matahari sebaiknya dihindari oleh penderita alergi karena serbuk sarinya yang banyak dapat menimbulkan alergi. Serbuk sarinya juga mudah dibawa angin.

Meski demikan ada jenis bunga matahari yang terbilang aman dan ramah karena serbuk sarinya berat untuk dibawa angin yaitu Apricot twist dan Joker

Bunga dahlia

Masih keluaga dengan aster, bunganya ga hanya disukai manusia tapi juga serangga pemburu serbuk sari.

Namun serbuk sari dari bunga yang cantik ini bisa menyebabkan alergi, jadi berhati-hati merupakan keharusan

Bunga chamomile

Sekilas mirip banget bunga aster dengan warna kelopak bunganya yang putih dan tengah kuning, bunga ini sering dijadikan teh. Tapi siapa sangka srbuk sarinya bisa menjadi penyebab alergi bagi yang sensitif

Bunga krisan

Masih keluarga aster juga, serbuk sari bunga krisan yang memiliki ragam jenis dan warna ini juga diketahui dapat menyebabkan alergi

Baby’s breath

Bunga ini populer karena banyak digunakan sebagai karangan bunga dan dekorasi pernikahan. Tanaman berbunga ini memiliki bunga-bunga kecil yang bergerombol penuh dan terlihat sangat cantik. Namun dia menghasilkan serbuk sari yang sangat banyak yang tentunya saat serbuk sari yang halus dan ringan ini berkelana dan berkontak langsung dengan orang yang sensitif, maka terjadilah gejala alergi. Selanjutnya menjadi alergi yang tidak menyenangkan tubuh dan perasaan.

Gulma dan rerumputan

Dandelion

Dandelion yang masuk daftar keluarga aster ini merajalela di musim semi dan merupakan salah satu tanaman berbunga yang hidup di alam bebas. Seringkali dandelion merepotkan petani saking pertumbuhannya luar biasa cepat dan mendominasi lahan pertanian. Kalo sudah berlebih begini, dandelion berubah status menjadi gulma yang harus dipangkas segera, meskipun kecantikannya sangat memikat

Dandelion matang dimana bunganya yang berwarna kuning menjadi transparan sangat ringkih dan mudah dibawa angin. Dandelion ini menjadi salah satu penyebab alergi

Ragweed

Ragweed yang memiliki nama binomial Ambrosia artemisifolia masih keluarga aster juga. Mirip dengan goldenrod tapi ragweed bukan merupakan tanaman hias di taman sebagaimana goldenrod. Ragweed sering ditemui tumbuh bebas di pinggir jalan. Serbuk sari bunga ini lumayan banyak. Serbuk sarinya juga diserbuki oleh angin. Ini menjadi salah satu ragweed berbahaya bagi penderita alergi

Demikianlah beberapa tanaman dan pohon anemofili, bunga keluarga aster, gulma dan rerumputan yang berpotensi menyebabkan alergi

Nah, mengapa di musim semi mereka menjadi salah satu biang penyebab alergi?

Ini dikarenakan saat musim semi tiba, bunga-bunga bermunculan bak jamur di siang bolong. Sudah fitrahnya di musim semi mereka bangkit dari peraduan setelah tidur yang panjang di musim dingin

Saat musim semi begini, bunga-bunga dari tanaman dan pepohonan yang sudah dijelaskan di atas menghasilkan serbuk sari yang merupakan salah satu alergen. Serbuk sari bunga dikeluarkan oleh tanaman dalam bentuk butiran kecil massa, umumnya berwarna kuning. Serbuk sari ini terbawa angin sepoi-sepoi manja di musim semi sebagai salah satu pelaku penyerbukan

Di saat bersamaan, serbuk sari ini berkontak dengan manusia. Bagi beberapa orang yang memiliki tubuh yang sensitif, serbuk sari ini dapat memicu munculnya reaksi alergi. Akibatnya alergi bisa menyerang. Ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh menganggap serbuk bunga sebagai benda berbahaya dan musuh yang harus diberantas. Tubuh langsung merespon kehadiran mereka dengan mengeluarkan sejumlah besar antiodi sebagai pertahanan diri

Gejala Alergi polen

Alergi serbuk bunga atau polen atau rhinitis alergi atau Hay Fever menyerang 10-30% populasi dunia. Namun gejalanya dapat bervariasi, mulai dari gejala ringan hingga parah dan berkepanjangan.

Yuk kita lihat gejala alergi polen yang umum adalah

Gejala alergi polen yang umum

Bersin

Hidung tersumbat

Iritasi mata, hidung dan tenggorokan

Batuk dan sesak nafas

Kelelahan

Iritasi

Masalah konsentrasi dan atau tidur

Gejala alergi ini ditandai dengan hidung dan mata berair, kulit terasa gatal, tenggorokan serak dan bersin-bersin. Semua gejala ini dikenal dengan nama hay fever atau alergi serbuk sari bunga atau polen.

Reaksi alergi menimbulkan hidung berair dan beberapa ketidaknyamanan lainnya. Ilmuawan belum dapat memastikan mengapa beberapa orang memiliki tingkat sensitif yang lebih tinggi terhadap penyebab alergi

Gejala alergi polen yang lebih parah

Sakit kepala

Berkeringat

Rasa sakit karena sinus tersumbat

Gangguan indera penciuman atau perasa

Sulit tidur

Selain itu penderita alergi polen mengalami peningkatan resiko terkena asma

Beberapa orang mengalami gejala yang berat ini seperti mereka sulit tidur hingga tidak dapat tidur pada malam hari karena hidung yang tersumbat parah. Bahkan gegara alergi, terdapat sejumlah kecelakaan mobil hanya karena pengemudi yang bersin saat berkendara

Di negara 4 musim seperti di Eropa, alergi karena polen biasa terjadi, tapi tidak terlalu parah. Tapi di negara Asia, yaitu Jepang alergi ini bahkan bisa menjadi masalah nasional. Mengapa demikian?

Terlebih dahulu kita telusuri penyebab alerginya ya kemudian latar belakangnya

Kofunso

Di negara Jepang, alergi terhadap serbuk sari atau polen ini dikenal dengan kofunso. Polen yang mengakibatkan alergi tersebut adalah pohon aras atau pohon sugi kemudian pohon hinoki

Polen dari pohon aras atau pohon sugi ini muncul dan merajalela di udara mulai bulan Februari hingga Maret. Sedangkan polen dari pohon hinoki Jepang menggantikan posisi pohon aras mulai bulan April hingga Mei.

Mengapa kedua pohon ini sangat dominan di Jepang?

Ini bisa disimak dari latar belakang dominannya mereka berada di negara matahari terbit ini. Tentunya bukan karena mereka tumbuh sendiri ya.. tetapi ada sejarah yang melatarbelakanginya.

Bermula dari ditanamnya pohon ini secara besar-besaran berpuluh tahun lalu. Jepang menanam banyak pohon hingga sekitar 40 tahun lalu untuk memenuhi permintaan negara akan kayu. Ini dikarenakan Jepang membangun kembali negara mulai dari nol sejak Perang Dunia Kedua.

Sebanyak 20% lahan Jepang terdiri dari hutan-hutan yang ditanami pohon aras atau hinoki. Tidak ada negara lain di dunia ini yang menanam pohon sebanyak itu ke lahan yang sempit seperti yang dilakukan Jepang

Banyak terkena dampak kesehatan karena polen pepohonan

Nah karena banyaknya pepohonan ini, maka setiap musim semi di saat pepohonan berbunga dan serbuk sarinya beterbangan dibawa angin, banyak orang yang terkoneksi dengannya menderita akibat alergi polen. Karena banyaknya yang terkena alergi, kejadian ini sering disebut sebagai kemalangan nasional.

Bagaimana cara Jepang mencegah kemalangan nasional ini tidak berlarut-larut? Yuk kita simak upaya.upaya pencegahannya

Upaya pencegahan

Mengetahui hal ini, sejak sekitar 30 tahun lalu, untuk membantu menghilangkan gejala-gelaja ini, berbagai upaya dilakukan, dari memberitakan keberadaan polen di udara hingga menggantikan kedua pohon ini dengan pohon lainnya yang ramah lingkungan

Pemerintah daerah dan perusahaan ramalan cuaca mengeluarkan berita mengenai berapa banyak jumlah polen di udara. Ini penting agar orang-orang dapat menghindari dan meminimalisir kontak dengan polen hingga mengurangi gejala alergi. Selain itu saat terpaksa memang harus keluar rumah, menggunakan kacamata dan masker dianjurkan.

Untuk pemicu alergi itu sendiri, polen dari pohon aras dan hinoki dan bagaimana cara mengurangi jumlah polen di udara, sejumlah upaya dilakukan. Seperti menggantikan pohon aras saat ini dengan jenis pohon aras lainnya yang memiliki lebih sedikit polen.

Untuk lebih jelasnya, yuk lanjut lagi dengan menyimak keterangan di bawah ini mengenai tahapan mulai dari mengenali alergi polen hingga pencegahannya

Mengenal alergi polen dan pencegahannya

Serbuk sari memang bisa membuat kita alergi hidung gatal, bersin-bersin sehingga tidak bisa menikmati bunga-bunga indah yang bermekaran. Meskipun kita tidak bisa mengurangi serbuk sari di udara, namun paling tidak kita bisa mengurangi gejala alergi yang mengganggu bahkan dapat membatasi jumlah obat yang harus diminum ketika alergi muncul

Dan yang pasti menjaga diri dengan menjaga kebersihan diri termasuk keluarga dan lingkungan termasuk kebersihan rumah

Cara mengenali alergi polen
Alergi polen dapat dikenali dari gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, dimulai dari gejala yang ringan hingga yang paling parah

Sebelum terlanjur parah, ada beberapa tips untuk membantu menangani alergi polen dan membatasi paparan terhadap alergen

Untuk memastikannya, tidak ada salahnya menghubungi dokter atau pakar alergi agar kita mengetahui pemicu alergi yang dialami secara tepat, seperti apakah serbuk polen berasal dari pepohonan, tanaman berbunga atau dandelion matang

Mulai melakukan pengobatan.
Jika diberikan resep obat, sebelum gejala alergi berkembang

Jika tidak atau belum mau menggunakan obat, dapat dilakukan hal-hal berikut seperti anjuran para pakar alergi, yaitu melakukan pengobatan alami seperti pengalaman orang-orang sejak dulu. Karena sesungguhnya, yang kita lihat dari alergi sebenarnya bukanlah pada teknologi dan obat, melainkan juga kecendurungan melakukan pengobatan alami

Cara alami mengurangi munculnya alergi serbuk sari

Pakai saline sebelum gejala menyerang

Hindari alergi dengan cara mengobatinya sebelum kita merasakan gejalanya. Seorang ahli alergi di New York Medical College, Nathanael Horne, MD menyarankan dengan membilas hidung menggunakan saline atau air garam setiap hari. Tujuannya adalah untuk membersihkan serbuk sari di saat bunga-bunga sedang bermekaran di sekitar kita.  Membilas sinus yang dilakukan 2 kali sehari selama 3-6 minggu  dapat  mengurangi hidung tersumbat dibanding mereka ynag tidak melakukannya

Tanaman butterbur

Dengan meminum obat kita mungkin akan langsung merasakan efeknya ya. Namun jika mau sedikit bersabar, ada cara alami dengan menggunakan herbal.
Butterbur adalah herbal alami terbaik yang digunakan untuk mengobati alergi serbuk sari, kata pendiri  dan direktur Univeritas of Wisconsin  Intergrative Medicine Program David Rakel MD
Beberapa studi juga menunjukkan butterbur efektif seperti antihistamin, tanpa efek ngantuk. Tapi tentang keamanan penggunaan jangka panjang belum diteliti

Itulah sejumlah cara alami mencegah alergi polen

Selanjutnya kita dapat menghindari polen dengan beberapa hal berikut

Pantau jumlah polen agar kita dapat mengambil tindakan untuk membatasi paparan pada hari saat jumlah polen tinggi

Pada beberapa negara 4 musim, terdapat ramalan cuaca mengenai banyaknya jumlah polen setiap hari.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, Jepang melakukannya dengan memberitakan jumlah polen yang berada di udara

Sebisa mungkin tetap berada di dalam ruangan saat jumlah polen tinggi

Polen sedang pada puncaknya terutama pada pagi hari. Namun waktu paparan puncak polen dapat berbeda karena kawasan geografis, kondisi cuaca dan faktor lainnya

Pastikan jendela selalu tertutup

Jangan biarkan jendela terbuka setiap saat. Kita tidak tahu kapan polen menghampiri rumah kita lewat angin yang berhembus kencang atau sepoi-sepoi manja

Mengurangi banyak aktivitas di luar ruangan saat cuaca sedang berangin atau cerah

Bila berada di luar ruangan, pertimbangkan untuk menggunakan kacamata atau kacamata hitam untuk meminimalisir iritasi mata karena polen, dari masker pelindung untuk menyaring polen dan kontaminan lainnya dari udara yang dihirup. Juga jangan lupa menggunakan topi bertepi lebar.
Mungkin sedikit mencolok, tapi ga apa-apalah ya.. Namanya juga usaha

Selain itu, jangan gunakan baju dan pernak perniknya berbahan dasar wol karena wol mudah menangkap serbuk sari. Sebaiknya gunakan baju dari bahan yang licin sehingga ga memberi ruang dan kesempatann serbuk sari hinggap

Meminimalisir pemicu alergi di rumah

Polen melekat pada baju, sepatu dan rambut bahkan hewan peliharaan, jika memiliki hewan peliharaan

Maka saat tiba di rumah, hal-hal yang dilakukan adalah

Mencopot sepatu ketika sampai di rumah. Tinggalkan sepatu di pintu

Ganti baju

Kemudian sebaiknya langsung mandi untuk mencegah serbuk sari yang mungkin menempel di baju hingga gejala alergi tidak muncul

Jika hewan peliharaan baru saja dari luar ruangan, bilas dan bersihkan juga.

Ini juga bagian dari kebersihan diri dan rumah

Selain itu

Lakukan pengisapan debu, bersihkan lantai maupun permukaan lainnya dengan kain basah atau pel mikrofiber

Untuk penanganan yang lebih baik lagi, kita dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dan mengurangi pemicu polen di rumah dengan menggunakan pembersih udara

Pembersih udara untuk penderita alergi polen

Pembersih udara membantu meringankan berbagai gejala alergi. Pembersih udara akan menghilangkan hampir semua alergen dalam kandungan udara, seperti polen di dalam runagan

Menggunakan pembersih udara di seluruh ruang rumah terutama kamar tidur. Ini dapat secara signifikan mengurangi pemicu alergi polen.

Pastikan memiliki fiber HEPA

Memiliki filter HEPA dalam vaccum cleaner  membantu menghilangkan serbuk sari yang mungkin saja menempel pada lantai dan furnitur hingga mengurangi bahkan tidak mengakibatkan alergi.  Menggunakan filtur HEPA pada AC juga dapat meringankan gejala alergi

Filter partikel direkomendasikan untuk hampir semua pemicu alergi. Namun bila kuatir tentang kontaminan gas, menggunakan filer smokestop untuk pembersih udara akan membantu menghilangkan zat kimia dan gas dalam kandungan udara.
Harus dipertimbangkan juga ukuran ruang saat membeli pembersih udara. Pilih pembersih ruang yang tepat agar sesuai ukuran ruangan sehingga mengoptimalkan performa dan mengurangi pemicu aelrgi polen di rumah

Lakukan olahraga di dalam ruangan saat senja

Pindah waktu olahraga di luar ruangan pada saat sore hari, karena pada sore hari  banyak pohon melepaskan serbuk sarinya pada pagi hari dan siang hari adalah waktu dimana jumlah serbuk sari sangat tebal. Sehingga lebih baik lakukan olahraga saat sore hari

Ganti filter udara pada mobil

Ini penting, karena filter yang sudah tua dapat menyemburkan  serbuk sari ke wajah. Paling tidak ganti filter udara pada mobil setiap tahun

Demikianlah beberapa upaya pencegahan alergi serbuk sari

Mudah-mudah dengan berbagai upaya ini kita bisa menghindari alergi dan tetap menikmati indahnya musim semi dengan bunga-bunganya yang bermekaran ya pemirsa

Nah demikianlah pemirsa edisi kali ini dalam mengenal alergi di musim semi, seperti alergi polen, penyebabnya, gejala-gejalanya serta pecegahannya. Semoga bermanfaat

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar