Puasa tidak hanya menjadi ibadah yang wajib untuk umat Islam di bulan Ramadan, tapi juga membawa manfaat untuk tubuh, yaitu untuk kesehatan tubuh dan kecantikan. Puasa banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh bila dijalankan dengan benar. Salah satunya adalah untuk detoksifikasi. Apa itu detoksifikasi?
Detoksifikasi adalah proses normal dari tubuh untuk menetralkan racun melalui hati, usus besar, ginjal, paru-paru dan kulit. Detoksifikasi juga melakukan pembersihan berbagai racun dalam tubuh, termasuk urine.
Seperti misalnya hati. Hati atau liver merupakan organ terpenting yang berfungsi menetralisir racun dalam tubuh. Tanpa fungsi hati yang baik zat-zat racun dalam tubuh akan menumpuk dalan darah dan menyebabkan kerusakan otak dan bagian tubuh lainnya. Bahkan, pada kerusakan hati yang berat, racun tidak dapat dikeluarkan hingga dapat menyebabkan kematian
Begitu juga ginjal. Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menyaring, menyerap kembali cairan yang masih dibutuhkan hingga mengeluarkan kelebihan cairan dan zat-zat terlarut yang disebut air seni. Apa jadinya jika racun dan air seni itu tidak dikeluarkan ya..
Oleh karena itu proses detoksifikasi sangat baik untuk kesehatan, dari kinerja organ-organ itu sendiri seperti hati, ginjal, paru-paru dan kulit hingga melindungi tubuh dari penyakit. Ga hanya kesehatan saja, kecantikan kita pun terpancar keluar. Seperti kulit yang akan terlihat lebih bersih, lebih segar, lebih kenyal dan lebih cerah
Selama setahun hampir setiap saat tubuh kita terpapar oleh beragam racun, baik yang dihasilkan tubuh sendrir, dari lingkungan sekitar seperti polusi maupun dari pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan merokok
Sebenarnya secara alami tubuh kita telah memiliki perlindngan diri dalam membuang racun dalam tubuh dengan organ-organ detoksifikasi utama kita yaitu hati, ginjal, usus dan sistem pencernaan serta kulit
Terus apa hubungannya dengan puasa yang sering disebutkan baik dan bermanfaat untuk detoksifikasi tubuh ya?
Jelas sekali erat hubungannya. Selama puasa, racun yang ada di dalam tubuh secara bertahap dilepaskan oleh tubuh lebih cepat dari biasanya saat tidak berpuasa. Organ tubuh juga memiliki waktu untuk beristirahat sejenak setelah bekerja ekstra di pagi hari
Seperti contohnya ginjal. Sudah disebutkan di atas fungsi penting ginjal yaitu menyaring, menyerap kembali cairan yang masih dibutuhkan hingga mengeluarkan kelebihan cairan dan zat-zat terlarut yang disebut air seni.
Di pagi hari ginjal melakukan tugasnya lebih dari biasanya dengan bantuan kalori atau energi yang didapatkan paling banyak sesaat setelah sahur. Sahur adalah aktivitas makan dan minum yang dilakukan dini hari dalam mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah puasa
Setelah itu selama berjam-jam tidak ada kalori sama sekali yang masuk. Lha iya kan karena kita dalam keadaan berpuasa
Makanya ginjal esktra bekerja setelah sahur, mumpung ada energi ya. Salah satu efeknya yang kita alami adalah ekskresi atau buang air kecil yang cukup sering beberapa saat setelah sahur di pagi hari, sekitar pukul 6-8 pagi. Kalo kita sahur lebih awal, efeknya terasa tidak lama setelah sholat subuh
Nah selanjutnya, dengan tidak adanya lagi pemasukan air minum dan cadangan energi yang mulai berkurang, umumnya kebutuhan untuk buang air kecil juga berkurang. Biasanya lewat pukul 10 pagi
Dengan begitu aktivitas ginjal pun sudah menurun. Aktivitas filtrasi, reabsporsi dan sekresi ginjal sudah mencapai titik terendah. Ini dikarenakan sudah lebih dari 6 jam tak ada asupan air yang kita minum begitu juga energi kita. Kelebihan air dan sampah-sampah zat terlarut di dalam darah hampir semuanya sudah dibuang. Cadangan energi tubuh kita sudah sangat jauh berkurang
Akibatnya ba‘da shalat zhuhur, keinginan untuk buang air kecil tidak ada lagi
Hal ini berarti di antara tengah hari hingga waktu berbuka, ginjal bisa beristirahat untuk sementara karena tidak ada urine yang terbentuk dan perlu dikeluarkan
Nah inilah mengapa puasa bermanfaat sebagai salah satu proses detoksifikasi. Ini karena selama setengah hari organ-organ yang terlibat dengan produksi dan pengeluaran air seni bisa istirahat sejenak setelah dibuang semuanya di pagi hari.
Ga hanya urine, kelebihan zat-zat lainnya ikut dibuang seperti ureum, kreatinin, asam urat, fosfat, natrium, kalium, bikarbonat dan kalsium.
Hal ini berbeda ketika kita tidak berpuasa. Organ-organ termasuk ginjal akan bekerja standar selama 24 jam, tidak ada misalkan boleh istirahat sejenak setelah ekstra bekerja keras di pagi hari. Jadi urine dan kawan-kawan dikeluarkan sedikit demi sedikit pagi, siang dan malam hari
Kemudian masih ada lagi fakta-fakta puasa itu baik untuk detoksifikasi
Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak fakta-fakta puasa baik untuk detoksifikasi atau pembersihan tubuh
Racun akan dikeluarkan dari tubuh
Saat berpuasa, tubuh tidak mendapat asupan makanan selama berjam-jam dan proses peningkatan lemak akan meningkat. Simpanan karbohidrat di tubuh juga berkurang, sehingga tubuh mengubah lemak menjadi energi untuk memulihkan aktivitas kita selama berpuasa. Racun yang ada di dalam kita akan disimpan ke dalam sel lemak. Jadi kompilasi lemak meningkat karena berpuasa, racun-racun yang disimpan dalam lemak juga akan dipecah dan dikeluarkan dari tubuh
Memperbaiki sel-sel tubuh
Molekul-molekul sisa yang terbentuk dapat menumpuk dalam sel dan menyebabkan kerusakan. Sel yang sudah rusak, yang tidak perlu lagi harus dibuang. Tubuh melakukan autofagi yaitu cara tubuh untuk menyelamatkan diri dari sel-sel yang sudah tua dan rusak sehingga dapat membentuk sel-sel baru yang lebih sehat. Selama autofagi, sel yang dibuang adalah bagian yang tidak diinginkan dan bagian yang sudah tidak bekerja dengan baik. Namun, kadangkala sel yang akan mendaur ulang bagian yang rusak tersebut menjadi komponen baru atau asam amino (bagian yang rusak penyusun portein)
Saat kita berpuasa dan jumlah makanan yang masuk ke tubuh kita sel di dalam tubuh kita akan mendapatkan asupan kalori yang lebih sedikit sehingga sel harus bekerja lebih efisien. Sel-sel tubuh akan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan dan bagian sel yang sudah rusak atau mendaur ulang zat-zat tersebut menjadi bagian sel yang masih diproses dengan baik. Dengan demikian, sel tubuh akan bekerja dengan normal
Memperbaiki kadar gula darah
Saat tubuh mendapat asupan makanan khususnya karbohidrat, tubuh akan meningkatkan produksi hormon insulin, sedangkan hormon glukagon meningkat. Sebaliknya saat tubuh sedang berpuasa, hormon glukagon akan meningkat dan proses autofagi juga meningkat
Makanya antara puasa dengan hormon insulin dan glukagon yang membantu tubuh dalam kadar gula darah ini berhubungan erat, dimana kedua hormon ini berkebalikan
Nah bagaimana agar proses detoksifikasi selama puasa ini berlangsung dengan lancar ya.. tentu saja tergantung pada kita sendiri sebagai pemilik tubuh. Kita harus memperhatikan pola makan dan asupan makanan yang kita konsumsi.
Faktor-faktor di bawah ini membantu kita agar puasa yang kita lakukan benar sehingga membantu tubuh melakukan detokstisifikasi dengan sukses
Gaya hidup
Gaya hidup mempengaruhi puasa dan tentunya manfaat dalam detoksifikasi, seperti istirahat yang cukup, tidur yang berkualitas dan tidak merokok
Rokok merupakan seumber racun, menghindari rokok berarti menghindari asap rokok guna membantu menjaga kesehatan paru-paru
Bagi perokok, berhenti melakukan kegiatan ini setidaknya selama bulan puasa sangat membantu pemulihan tubuh. Manfaat puasa dalam mendetoksifikasi pun berjalan lancar dimana paru-paru sebagai organ detoksifikasi sangat penting untuk mengeluarkan zat hasil detoksifikasi terutama karbondioksida
Pola makan
Pola makan selama berpuasa turut mempengaruhi proses detoksifikasi dalam tubuh kita. Hindari pola makan tak seimbang dan tak teratur, asal makan karena menuruti kata hati, memanjakan perut karena seharian kosong 😊
Pemilihan makanan
Agar puasa kita berjalan lancar yng berdampak pada kesehatan tubuh, kita juga harus mengkonsumsi makanan saat sahur dan berbuka dengan makanan yang bergizi dan seimbang.
Hindari makanan yang tinggi lemak, kolesterol, rendah serat, makanan olahan dan instan serta berpengawet. Gizi yang seimbang membantu tubuh untuk memproduksi antibodi dan enzim dan kemampuan hati untuk melakukan detoksifikasi. Begitu juga perpindahan lemak yang sedikit pun lebih mudah dilakukan
Banyak makan sayur dan buah agar terhindar dari sembelit. Mengkonsumsi sayur dan buah yang mengandung serat dan cairan alami ini sangat dibutuhkan dalam sistem pencernaan yang merupakan salah satu organ detoksifikasi. Sistem pencernaan akan lancar, pergerakan usus menjadi tidak malas sehingga racun dan sampah pun dapat dikeluarkan dengan sukses.
Pemilihan minuman
Air sangat penting untuk tubuh kita termasuk organ-organ di dalamnya. Untuk menjaga fungsi organ tetap normal, maka tubuh tidak boleh kekurangan cairan. Kadar cairan yng cukup dapat membawa sisa-sisa metabolisme dan detoksifikasi menuju ginjal untuk dibuang dalam bentuk urine. Konsumsi air putih yang cukup dapat membantu fungsi organ ginjal tetap baik
Oleh karenanya baik untuk mengkonsumsi air minum seperti air putih agar tidak memberatkan kerja organ detoksifikasi seperti ginjal dan kulit. Hindari minuman berkafein seperti kopi dan soda seperti softdrink karena akan membuat ginjal ekstra bekerja
Konsumsi air minum yang cukup membuat kerja kulit sebagai salah satu organ pembersih tubuh lancar. Kulit terlihat bersih dan berseri karena selalu lembab tidak kering dan sel-sel mati dapat tergantikan dengan yang baru
Demikianlah edisi kali ini mengenai beberapa fakta puasa baik dalam membantu detoksifikasi beserta fakor pendukungnya seperti gaya hidup, pola makan serta pemilihan makanan dan minuman.
Semoga bermanfaat