Kabar Austria terkait virus corona COVID-19 dan langkah pencegahannya, dari Sosial Distancing hingga Lockdown

Situasi terkini dunia semakin mencekam karena virus bermahkota tak kasat mata ini. Hampir seluruh dunia disinggahi dan diinfeksinya, tak terkecuali negara dimana ane menetap saat ini

Padahal hingga awal Maret, Austria masih terbilang aman. Ane masih menikmati shopping bersama suami membeli kebutuhan sehari-hari. Keadaan masih normal. Barang-barang masih tersedia lengkap. Hanya beberapa orang yang membeli lebih banyak, seperti kentang 3 jaring seberat 6 kg dan tisu beberapa pak

Hingga akhirnya sampai juga berita kalo wilayah Tyrol, 4 jam dari tempat kita tinggal dan berbatasan dengan Italia itu melakukan lockdown atau penguncian.

Karena gencarnya pemberitaan mengenai virus yang diumumkan menginfeksi pada akhir Desember 2019 di kota Wuhan, negeri Cina, mau ga mau menyita perhatian ane. Bagaimana ga.. virus ini telah merenggut ribuan nyawa dan ratusan ribu terinfeksi dalam waktu yang sangat singkat

Cemas dan panik pastinya, namun jangan terlalu panik ya.. ga baik untuk kesehatan. Diperlukan sikap waspada, penuh kehati-hatian, menjaga diri dimulai dari diri sendiri dan keluarga serta terus berdoa minta pertolongan dan perlindungan Allah

Yuk kita liat garis waktunya

Keberadaan virus ini di Austria dimulai dari kasus pertama virus corona COVID-19 yang dikonfirmasi Austria pada 25 Februari 2020. Seorang pria 24 tahun dan seorang wanita 24 tahun dari Lombardy, Italia dinyatakan positif dan dirawat di sebuah rumah sakit di Inssbruck, Tyrol, Austria

Pada 27 Februaru 2020, seorang pria berusia 72 tahun di Wina telah berada di Rumah Sakit Rudkenstiftung Krankenanstalt selama 10 hari dengan gejala flu sebelum ia dinyatakan positif menderita SARS-CoV-2. Dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit Kaiser Franz-Josef. Pasangan yang dites positif dan dua anak mereka yang menunjukkan gejala dirawat di rumah sakit Kaiser-Franz-Josef. Keluarga itu sebelumnya pernah berlibur ke Lombardy, Italia. Pada 28 Februari, salah satu anak, seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun dinyatakan positif. Karena penyakitnya, tindakan pencegahan diambil di sekolah menengahnya ketika 4 guru dan 23 siswa yang lahir antara tahun 2003 dan 2005 dikirim pulang untuk diisolasi

Mulai 1 Maret, pihak berwenang di Jerman dan negara-negara Nordik mulai mengidentifikasi kota resor ski Tyrolean Ischgl sebagai hotspot utama coronavirus. Beberapa ratus infeksi akhirnya ditelusuri kembali ke kota dengan transmisi telah terjadi sejak akhir Februari. Setelah awalnya mengecilkan resiko, otoritas Tyrolean menempatkan seluruh kota dikarantina pada 13 Maret

Pada 10 Maret 2020, pemerintah mengumumkan bahwa semua Universitas akan menutup kelas mereka paling lambat pada 16 Maret. Semua acara outdoor dengan lebih dari 500 orang dan semua acara indoor dengan lebih dari 100 orang dibatalkan. Semua anak yang lebih tua dari 14 tahun diperintahkan untuk tinggal di rumah mulai 15 Maret, dengan anak-anak kecil mulai 17 Maret. Ini akan berlaku hingga 4 April. Pembatasan perjalanan untuk orang-orang yang datang dari Italia dibuat. Pemerintah meminta masyarakat umum untuk menghindari kontak sosial dan mengumumkan pembatasan lebih lanjut untuk segera dilakukan

Pada 12 Maret 2020, Austria mengkonfirmasi kematian pertama COVID-19 seorang pria berusia 69 tahun dari Wina meninggal di rumah sakit Kaiser-Franz-Josef-Wina

 

Pada 15 Maret, larangan juga diumumkan untuk pertemuan publik lebih dari 5 orng dan restoran diperintahkan untuk ditutup mulai 17 Maret. Selain itu, Günther Platter, gubernur Tyrol, mengumumkan lockdown atau penguncian satu minggu untuk seluruh provinsi. Warga Tyrol diharuskan tetap tinggal di rumah mereka kecuali karena alasan yang diperlukan seperti membeli makanan atau obat-obatan, mengunjungi dokter, menarik uang tunai atau berjalan-jalan dengan hewan peliharaan anjing

Tyrol, wilayah Alpen yang populer dengan kawasan wisata dan para pemain ski, yang berbatasan dengan Italia utara dan merupakan salah satu daerah paling parah dilanda virus, sebagian besar telah mematikan kehidupan publik

Tindakan penguncian mencerminkan apa yang sudah diambil negara tetangga sebelumnya yaitu Italia dan Spanyol

Pada 16 Maret, akhirnya secara nasional dilakukan pembatasan, dan hanya boleh meninggalkan rumah keluar karena salah satu alasan berikut :
– kegiatan profesional yang sangat diperlukan
– pembelian yang diperlukan (bahan makanan atau obat-obatan)
– membantu orang lain
– berjalan di luar, sendirian atau bersama orang-orang yang tinggal di rumah yang sama

Para pejabat menyatakan bahwa pembatasan itu diberlakukan secara aktif oleh polisi

Ane bersama suami terakhir kali pergi shopping pas saat diberlakukan pembatasan secara nasional. Mau ga mau harus menyetok isi dapur dan berbagai keperluan sehari-harinya karena diberitakan pembatasan ini hingga 27 Maret. Warga boleh keluar rumah kalo keadaan saat penting seperti shopping belanja kebutuhan sehai-hari ini, tapi dibatasi hanya pukul 03.00 sore, lewat dari itu ada patroli polisi

Sosial Distancing benar-benar diberlakukan

Pada 17 Maret, selain pemeriksaan perbatasan, Austria melarang semua kedatangan dari Italia, Provinsi Hubei Cina, Iran dan Korea Selatan, kecuali mereka yang memiliki sertifikat medis tidak lebih dari 4 hari yang mengkonfirmasi bahwa mereka tidak terpengaruh dan terpapar oleh coronavirus

Menyikapi situasi yang genting dimana kasus lebih dari 2500 kasus bahkan mencapai lebih dari 3000 kasus hingga saat ini pada tgl 22 Maret, Austria memperpanjang tindakan pembatasan sampai 13 April.

Kanselir Austria Sebastian Kurz pada hari Jum’at 20 Maret 2020 mengatakan pada wartawan, negaranya akan memperluas langkah-langkah ketat untuk membendung pandemi coronavirus hingga 13 April, kemudian menambahkan pemerintah akan mengevaluasi nanti jika bisa mengurangi langkah-langkah demi langkah setelah 13 April

Pada 22 Maret 2020 pukul 03.00 sore waktu Austria, ada 3244 kasus yang dikonfirmasi di Austria, 16 diantaranya telah resmi meninggal, 9 di antaranya telah resmi pulih

Demikianlah pemirsa kabar Austria yang terkait virus corona COVID-19

Semoga Allah selalu melindungi kita dan dijauhkan dari segala mara bahaya. Dan semoga juga badai ini segera berlalu dari muka bumi

Schreibe einen Kommentar