Sejarah singkong di Eropa, daunnya di Austria, dan manfaatnya untuk kesehatan

Saat masih dalam pengurusan dokumen-dokumen untuk menikah dengan suami (dulu calon suami), ane ga kepikir akan merindukan makanan tanah air tercinta Indonesia. Namanya juga tinggal di negeri orang ya.. harus bisa beradaptasi dong. Begitu pikiran ane saat itu

Saat itu ada selentingan candaan kawan kalo nanti di Eropa pasti merindukan singkong atau ubi dan daunnya, bawa aja batangnya dan tanam di sana. Tumbuh ga ya..  Kawan ane yang lainnya sesaat mau berangkat ke Jerman untuk menetap di sana, bilang siap-siap bawa bahan makanan dari Indonesia seperti bumbu rempah-rempah jahe dan kawan-kawan, dedaunan semisal daun salam, begitu juga yang asin-asin seperti ikan asin dan ikan teri, kecap dan sebagainya. ‘Kalo kita rindu sayur asem gimana dong dek.. ga ada jualannya dimari‘ Hmm.. benar juga kata kakak. Tapi saat itu ane ga juga bergerak membawa ‘harta karun‘ dari Indonesia, seperti pikiran ane saat itu, harus bisa adaptasi di negeri orang 😉

Pada akhirnya ane kapok dan sejak itu bertekat kalo mudik akan bawa pernak-pernik khas tanah air ke negaranya suami. Rindu itu berat mak 😊

Salah satu pernak-pernik khas Indonesia yang ane bawa adalah batang singkong. Ane mau menanamnya di Benua Biru ini. Bukan mau menggantikan asupan makanan pokok ala bule roti menjadi singkong ya.. terlalu tinggi cita-cita itu 😊 Untuk emak-emak sekelas ane cukup daunnya saja sebagai sayuran yang sangat legendaris kalo di tanah air kita ini. Ga muluk-muluk kan cita-cita ane mak 😊

Dalam sejarah ane selama tinggal di Austria, belum pernah ane temukan daun singkong sebagai sayuran dijual di supermarket-supermarket, bahkan pasar tradisional Naschmarkt rasa internasional sekalipun. Jadi dengan menanamnya dan memetik daun mudanya, paling ga ane bisa mengobati rindu ane akan sayuran khas kampung halaman nun jauh di sana di seberang lautan 😊

Tapi ngomong-ngomong, bisakah singkong tumbuh di Eropa ya.. Adakah sejarah singkong di Eropa? Adakah negara Eropa yang membudidayakannya? Apakah singkong hanya identik dengan negara Asia? Mengapa singkong juga identik dengan makanan kampung Indonesia? Mengapa Indonesia punya nama dan reputasi yang baik di mata dunia mengenai singkong ini? Bagaimana pandangan bule terhadap singkong ini ya.. Adakah jualan daun singkong di Eropa.. minimal di Austria? Kenalkah mereka dengan sayur dari daun singkong yang cukup digemari warga Asia terutama Indonesia ini? Mengapa daun singkong menjadi sayuran favorit, apa manfaatnya untuk tubuh kita? Mengapa sayur singkong identik dengan asam urat?

Wah banyak sekali pertanyaan yang bikin ane penasaran ini. Yuk kita kenali lebih dalam mengenai singkong biar tuntas rasa penasaran ini. Kita mulai dari data pribadinya terlebih dahulu ya 😊

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighales
Famili : Euphorbiaceae
Subfamili : Crotonoideae
Bangsa : Manihoteae
Genus : Manihot
Spesies : M. esculenta
Nama binomial : Manihot esculenta
CRANTZ

Manihot esculenta adalah tanaman dari genus Manihot dalam keluarga Euphorbiaceae. Genus yang masuk dalam keluarga ini termasuk genus Cnidoscolus dari jenis Cnidoscolus aconitifolius yang biasa dipanggail chaya atau daun pepaya Jepang, yang telah ane bahas di edisi sebelumnya

Nama lain dari tanaman ini dan produk pertaniannya yaitu umbi akar yang dipanen adalah Maniak, Mandi’o (Paraguay), andioca (Brasil, Argentina, paraguay), Kassave atau Yuco di Amerika latin yang berbahasa Spanyol. Selain itu dikenal juga dengan nama Cassave, Yuca dan Tapioka. Di Indonesia dikenal dengan nama antara lain singkong, ketela pohon, ubi kayu atau ubi saja. Singkong adalah nama lokal di kawasan Jawa Barat untuk tanaman ini. Ubi kayu dan ketela pohon dipakai dalam bahasa Melayu secara luas. Nama ketela secara etimologi berasal dari kata bahasa Portugis ‘castilla‘ (dibaca ’Castiya‘) karena tanaman ini dibawa oleh orang Portugis dan Castilla (Spanyol)

Budidaya tanaman tersebar luas karena umbinya yang mengandung tepung kaya manfaat, ga hanya sebagai bahan pangan tetapi untuk kesehatan tubuh juga. Tanaman ini umumnya dibudidayakan untuk diambil umbinya. Umbinya dapat dibikin tepung maupun sebagai makanan pokok dan penganan yang enak. Tetapi umbi singkong tidak tahan lama disimpan. Gejala kerusakannya ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yng bersifat racun.

Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionina (kaya lisin)

Selain dibudidayakan untuk diambil umbinya, tanaman singkong dibudidayakan untuk diambil daunnya. Karena daunnya ga tahan lama, daunnya ga diproduksi masal untuk kebutuhan dunia. Cukup domestik saja, itu pun menurut petani singkong sudah sangat menjanjikan masa depan karena dapat dipanen setiap hari, tidak seperti umbinya membutuhkan waktu untuk menghasilkan dan panen.

Daun singkong berbentuk lancip dan bertangkai kemerahan. Tanaman singkong banyak tumbuh di daerah tropis, sehingga ga hanya umbinya saja dapat dimanfaatkan untuk bahan pangan, akan tetapi daunnya. Daun singkong termasuk sayuran yang memiliki nilai nutrisi tinggi, sayang kan kalo ga dimanfaatkan 😊

Tanaman singkong asli Amerika Selatan dan telah digunakan oleh penduduk asli Amerika. Saat ini dibudidayakan di seluruh dunia di banyak bagian tropis dan subtropis. Termasuk Indonesia tentunya. Jadi singkong ga identik ma makanan kampung punya orang Asia dong ya 😊 Kalo singkong dah sampai ke Austria. produk impor dari negara Costa Rica dan dijual di pasar tradisional Naschmarkt meski ane belum pernah lihat di supermarket-supermarket, maka daunnya ane belum pernah melihatnya, bahkan di toko Asia sekalipun yang identik dengan produk Asia

Indonesia ga bisa diabaikan begitu saja karena terkait erat dengan singkong, cukup punya nama dan bereputasi di dunia internasional dengan produksi singkong ke-3 terbesar di seluruh dunia. Indonesia juga pernah menjadi pemasok tepung tapioka nomor satu seluruh dunia jaman Hindia Belanda dulu. Wow.. hebat ya pemirsa..

Dunia internasional mengenal singkong dengan nama cassava. Nah sekarang kita lihat sejarah tanaman singkong ini yuk.. dari asalnya hingga penyebarannya ke seluruh dunia

Tanaman keluarga Eupohorbiaceae dari genus Manihot dan sepesies atau jenis Manihot esculenta ini pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay, sejak kurang lebih 10 ribu tahun yang lalu. Wah.. benarkah? 😊 Dah lama sekali ya..

Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan tumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun ada banyak spesies manihot yang liar, semua kultivar M. esculenta dapat dibudidayakan. Namun demikian, bukti-bukti arkeologis budidaya singkong justru ditemukan di kebudayaan Indian Maya, tepatnya di Meksiko dan El Savador

Deskripsi Eropa tertua tentang singkong berasal dari tahun 1494. Orang Spanyol menemukan tanaman di Karibia dan Portugis di Brasil hari ini, mereka melaporkan roti dari akar beracun.

Orang Spanyol di masa awal pendudukan mereka di kepulauan Karibia tidak mau makan singkong atau jagung yang mereka anggap tidak penting, berbahaya dan tidak bergizi. Mereka lebih menyukai makanan dari Spanyol, khususnya roti gandum, minyak zaitun, anggur merah dan daging. Mereka menganggap jagung dan singkong merusak orang Eropa. Waduh segitunya 😀

Meski demikian, penanaman dan konsumsi singkong terus berlanjut di Amerika, Portugis dan Spanyol. Di masyarakat kolonial Amerika Tengah dan Selatan singkong dengan cepat menyebar dan menjadi sangat penting untuk makanan para pemukim dan budak. Sementara lahan subur digunakan untk penanaman tebu, ladang yang kurang subur ditanami singkong. Petani miskin dan budak yang melarikan diri menanam singkong dan menjualnya ke kota-kota dan kepada para penanam gula. Tepung singkong, yang stabil pada suhu tropis, dimanfaatkan sebagai bekal untuk melayani tentara dan penakluk (Bandeirantes)

Produksi massal roti singkong menjadi industri pertama Kuba yang didirikan oleh Spanyol. Kapal-kapal yang berangkat ke Eropa dari pelabuhan-pelabuhan Kuba seperti Havana, Santiago, Bayamo dan Baracoa membawa barang-barang ke Spanyol, tetapi para pelaut perlu juga disiapkan untuk perjalanan. Orang Spanyol perlu mengisi perahu mereka dengan daging kering, air, buah dan roti singkong dalam jumlah besar. Pelaut mengeluh bahwa itu menyebabkan masalah pencernaan. Cuaca tropis Kuba tidak cocok untuk penanaman gandum dan singkong tidak akan basi secepat roti biasa

Singkong diperkenalkan ke Afrika oleh pedagang Portugis dari Brasil pada abad ke-16. Portugis membawa singkong ke Afrika, baik dalam bentuk tepung atau roti sebagai makanan bagi para budak selama transportasi mereka dari Afrika ke Amerika, serta dalam bentuk tanaman yang akan diperbanyak.

Di Afrika barat, dimana Portugis mencoba sia-sia untuk memperkenalkan singkong, tanaman itu tidak diterima oleh orang-orang sampai abad ke-19. Budidaya singkong diajarkan oleh budak-budak yang dibebaskan yang telah kembali dari Amerika dan penguasa kolonial mempromosikan singkong sebagai langkah untuk mencegah kelaparan.

Di Afrika timur, singkong diperkenalkan pada abad ke-18 oleh Portugis dan Prancis, meskipun yang terakhir mengalami kesulitan menyampaikan pemrosesan akar yang tepat

Ga hanya Afrika, singkong juga diperkenalkan ke Asia melalui Pertukaran Kolombia oleh pedagang Portugis dan Spanyol dari Brasil. Di Asia, diperkenalkan sejak abad ke-17 di Goa, Malaka, Indonesia timur, Timor dan Filipina.

Singkong dibawa ke Indonesia tepatnya di Maluku oleh Portugis pada abad ke-17 dari Brasil kemudian menyebar ke pulau Jawa dan daerah-daerah lainnya.  Berhasil pertama kali ditanam di koloni mereka yaitu Maluku, kemudian Jawa, dan pada abad ke-18 di Goa dan pulau-pulau di Samudra Hindia.

Di Indonesia dan India, tujuannya juga sama, penanaman singkong dipromosikan oleh kekuatan kolonial untuk mencegah kelaparan. Singkong juga mencapai Cina, dimana singkong ditanam di sana sampai batas tertentu untuk makanan ternak

Jagung dan singkong sekarang menjadi makanan pokok yang penting di Asia, yang banyak dibudidayakan di Indonesia, Thailand dan Vietnam. Singkong kadang-kadang disamakan dengan roti tropis, tetapi tidak bisa disamakan dengan pohon roti tropis dan Khatulistiwa (Enchephalartos) atau sukun (Artocarpus altilis)

Nah, demikianlah penyebaran tanaman singkong ke manca negara, keberadaannya di Eropa hingga bagaimana bule Spanyol ga mau makan singkong yang katanya akar beracun yang bisa merusak bangsa Eropa.

Mengenai sejarah pemanfaatan daun singkong sebagai sayuran tidak diketahui pasti karena tujuan mereka menyebarkan singkong ini awalnya memang sebagai makanan pokok dan mencegah kelaparan.. Akan tetapi daun singkong yang menjadi sayuran ini sangat terkenal di benua Asia tepatnya di Indonesia dan sekitarnya, karena keberadaannya yang berlimpah.. dan tentunya orang Asia yang pintar-pintar ya.. tahu aja ma makanan bergizi 😊

Tanaman singkong adalah tanaman perdu atau semak setinggi 1,5 meter hingga bisa mencapai tinggi 7 meter dengan cabang agak jarang. Seluruh bagian tanaman menghasilkan getah susu. Akar tunggang dengan sejumlah akar cabang kemudian membesar menjadi umbi akar yang dapat dimakan. Ukuran umbi rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung kultivarnya.

Batang menunjukkan pola pertumbuhan yang berbeda tergantung pada varietasnya, dengan percabangan yang kuat dari pangkalan atau dengan pucuk terkemuka yang terus menerus bercabang

Daunnya berbentuk tangan dibagi menjadi 3 hingga 9 segmen, masing-masing berukuran panjang 8 cm hingga 18 cm dan lebar 1,5 cm hingga 4 cm. Daunnya pada tangkai daun yang berwarna kemerahan dengan panjang 6 cm hingga 35 cm.

Bagaimana membudidayakan singkong di negara 4 musim yaitu Eropa, apakah ane juga bisa menanamnya.. minimal untuk diri sendiri, bukan skala kebun apalagi ladang 😊

Tanaman singkong diperbanyak dengan stek batang. Ane mendapatkan bibitnya dari Indonesia. Ane membawanya dari kampung halaman selepas mudik kemarin

Tanaman manihot atau maniak atau manioc atau singkong lebih menyukai tanah berpasir atau berpasir. Pertumbuhan paling baik pada substrat yang sedikit asam, tetapi rentang pH yang dapat ditoleransi adalah 4 hingga 8. Singkong cocok dengan tanah tropis yang khas mangandung aluminium dan mangan tingkat tinggi dan sedikit nutrisi yang tersedia. Waktu kering bertahan dengan baik dengan membuang dedaunan dan setelah awal hujan, mereka dengan cepat mengering.

Singkong membutuhkan tempat yang cerah, suhu di bawah 10°C tidak dapat ditoleransi. Dengan suhu yang tidak dapat ditoleransi ini, tentunya sulit untuk memelihara singkong di segala musim di negara 4 musim yaitu Eropa ya pemirsa. Oleh sebab itu musim yang baik untuk memelihara singkong adalah di musim panas dimana sinar matahari bersinar penuh. Itu pun hanya daunnya yang tumbuh subur hijau segar, karena di musim ini tanaman berfotosintesis dengan optimal.

Bagaimana dengan umbinya? Ga jamin deh ane.. Masalahnya singkong mulai menghasilkan umbi saat berumur 6 bulan. Singkong dipanen setahun sekali. Makanya ane menanam singkong di Austria hanya untuk diambil daunnya saja dan untuk konsumsi pribadi 😊 Ga ada target untuk memanen umbinya, membayangkan aja ga sanggup rasanya 😊

Bagaimana cara menanam singkong ini ya? Perbanyakannya adalah dengan stek batang. Pertama-tama siapkan batang seukuran 15-20 cm hingga 60 cm juga bisa kalo banyak stoknya. Berhubung ane hanya membawa 3 batang dari mudik kemarin, maka cukup seukuran 20 cm.

Ane menanamnya di pot. Ini dimaksudkan agar ane lebih mudah mengawasinya dan hidup lebih lama. Mana tau nanti datang musim gugur ada frost atau embun beku menyerang, atau musim dingin dengan saljunya, tanaman ini akan aman karena ditanam di pot sehingga bisa dibawa masuk ke dalam rumah terhindar dari embun beku, salju dan suhu di bawah 10°C yang tidak bisa ditoleransinya. Kalo ga begini, tanaman tropis ini bisa kagetan di luar rumah. Akibatnya bisa mati mendadak. Ane ga mau ambil resiko 😊

Sama seperti daun pepaya Jepang, batang singkong ditancapkan pada pot yang telah disiapkan media tanah. Jangan ditancapkan semuanya ke dalam tanah ya pemirsa. Sisakan setengah atau sepertiga di permukaan tanah. Pastikan batangnya bersih dari daun-daunnya. Perhatikan juga buku-bukunya ada seperti titik harus menghadap ke atas, bukan ke bawah. Kalo salah menancapkan batangnya, alamat ga tumbuh tanaman singkongnya. Lha akarnya ada di posisi atas 😊

Nah, karena target ane adalah diambil daunnya, tentu ga bisa asal tancap aja di pot kembang kemudian ditinggalkan ya.. minimal ada deh dikasih perhatian sedikit tanaman singkongnya, misalkan tanahnya paling ga gembur dan hitam yang identik dengan banyak unsur hara, dan penyiramannya teratur 2 x sehari agar ga kekeringan, kalo perlu pake air cucian beras biar subur daunnya ya..

Alhamdulillah setelah harap-harap cemas menanti pertumbuhannya, sebulan kemudian mulai muncul daun-daun halus dari sela-sela bukunya yang semakin lama membesar dan meninggi. Karena saat menanamnya pas musim panas, tumbuhnya subur dan cepat, 3 bulan sudah mencapai lebih dari setengah meter tingginya. Sama persis pertumbuhannya seperti tanaman yang dah ane bahas di edisi sebelumnya, chaya atau daun pepaya Jepang yang targetnya adalah daun-daunnya. Hanya saja tanaman daun pepaya Jepang lebih banyak yang menjadi batang melalui sela-sela bukunya sehingga daunnya lebih banyak dibanding singkong yang hanya menghasilkan satu batang dari bukunya.

Lumayan untuk konsumsi sendiri, dari hasil nanam 3 bulan dapat sepiring daun singkong bercampur daun pepaya Jepang aja senangnya luar biasa, apalagi kalo ane sampai panen segerobak 😀

Dau singkong yang ane petik dari tanaman sendiri ini bentuknya panjang dan kurus sesuai dengan induknya di kampung halaman, ga seperti biasanya daun singkong yang agak lebar 🙂 Hijau segar cantik daunnya MasyaAllah alhamduillah rezeki ane di Austria 🙂

Daun singkong adalah bagian dari tanaman singkong yang kaya akan nutrisi. Kandungan nutrisi pada daun singkong antara lain serat, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, tembaga, seng, magnesium dan mangan. Terdapat juga beta karoten dan asam amino esensial. Asam amino esensial yang dikandung daun singkong antara lain valin, leusin, lisin, isoleusin dan arginin. Daun singkong yang masih muda mengandung protein, mineral dan vitamin yang sangat tinggi. MasyaAllah.. alhamdulillah. Banyak sekali kandungan nutrisinya ya pemirsa. Ga salah deh masyarakat Indonesia menjadikannya sayur unggulan

Untuk mengkonsumsinya harus dimasak terlebih dahulu ya pemirsa. Sama seperti daun pepaya Jepang, daun singkong juga mengandung glikosida sianogen yang berpotensi sebagai racun. Tetapi jangan kuatir, glikosida ini akan menguap dan terurai jika dimasak sehingga daun singkong aman dikonsumsi.

Daun singkong tidak bisa dipisahkan dari sayuran khas Indonesia, nasi Padang dan masakan Sunda. Daun singkong umumnya dijadikan sayuran yang sangat menggugah selera, bisa diolah macam-macam. Bisa direbus kemudian dijadikan lalapan saja atau ditumis dengan teri, udang dan kawan-kawan, digulai santan, diurap, dipecel atau gado-gado dan sebagainya. Pokoknya kuliner daun singkong nomor satu deh se Indonesia 😊Makanya ane bela-belain memboyong mereka ke tanah Eropa di belahan bumi utara., dari halaman belakang rumah di tanah air 😊

Nah sekarang  yuk kita cek bersama-sama kandungan nutrisi daun singkong mentah per 100 gr ini

Nutrisi

Protein 6,8 g
Kalsium 165 mg
Fosfor 54 mg
Besi 2 mg
Vitamin A 11000 IU
Vitamin C 275 mg

Dari sini terlihat kandungan vitamin A tinggi sekali, begitu juga protein dan vitamin C. Dengan fakta ini, jelas daun singkong banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh kita. Yuk pemirsa kita simak bersama-sama manfaat daun singkong untuk kesehatan antara lain adalah

Sumber tenaga

Daun singkong mengandung berbagai zat amino esensial yang dapat dijadkan sebagai sumber energi. Zat amino esensial ini membantu tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi

Meningkatkan daya tahan tubuh

Daun singkong kaya akan vitamin C dan asam folat dan antioksidan. Dengan kandungan zat-zat yang penting ini membuat tubuh menjadi kuat, mudah menangkal serangan radikal bebas penyebab penyakit dan membuangnya dari dalam tubuh sehingga tidak mudah sakit-sakitan

Meningkatkan metabolisme tubuh

Metabolisme tubuh harus selalu dijaga kesehatannya agar dapat bekerja dengan baik. Ketimpangan dalam metabolisme tubuh menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Kandungan gizi yang terdapat dalam daun singkong seperti protein, vitamin dan mineral sangat membantu metabolisme tubuh

Meningkatkan nafsu makan

Daun singkong mengandung protein yang tinggi serta serat yang dibutuhkan oleh tubuh kita agar metabolisme lancar. Dengan teksturnya yang renyah dan ga alot serta rasanya yang enak dengan kandungan nutrisi yang berlimpah apalagi diolah dengan beragam kuliner seperti digulai ini sangat menggugah selera. Ga heran kalo daun singkong merupakan salah satu sayuran yang dapat meningkatkan nafsu makan

Membantu meregenerasi sel-sel tubuh

Daun singkong kaya akan kandungan asam amino esensial seperti lisin, leusin dan arginin. Asam amino esensial ini penting dalam membantu meregenerasi sel-sel tubuh yang telah rusak dengan membantu pertumbuhan sel-sel tubuh serta mmemperbaharuinya agar tetap berfungsi normal

Menjaga kesehatan kulit

Daun singkong kaya akan vitamin A dan vitamin C yang memiliki efek antioksidan yang bermanfaat dalam meremajakan sel-sel kulit termasuk kulit wajah hingga terlihat cerah segar dan kenyal. Selain itu dapat memperbaiki sel-sel kulit yang rusak akibat jerawat dan radikal bebas seperti debu, polusi dan sinar matahari dan tentu saja mencegah penuaan dini seperti kulit keriput dan timbulnya bintik-bintik hitam di wajah. Dengan manfaatnya ini maka daun singkong baik untuk menjaga kesehatan kulit

Baik untuk ibu hamil

Ibu hamil cenderung mengalami masalah anemia karena fisiologis kehamilan. Kandungan zat besi yang kaya yang terdapat dalam daun singkong bisa mencegah terjadinya anemia defisiensi besi
Daun singkong juga kaya akan asam folat yang sangat baik untuk tumbuh kembang janin
Kandungan nitrisi yang berlimpah yang ada pada daun singkong seperti kalori, serat, vitamin A, vitamin C, zat besi, kalisum, asam folat, fosfor sangat bermanfaat untuk ibu hamil, yang dibutuhkan untuk memenuhi pangan bayi serta menjaga kesehatan ibu hamilnya.

Menurunkan kadar kolesterol jahat

Daun singkong kaya akan isoflavon, salah satu flavonoid yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat yaitu LDL dalam tubuh. Dengan berkurangnya dan pupusnya kolesterol jahat ini, stroke dan serangan jantung yang menjadi momok menakutkan ini dapat dicegah sehingga jantung pun menjadi sehat

Menjaga kesehatan mata

Daun singkong kaya akan kandungan vitamin A dan beta karoten yang diperlukan tubuh seperti mata. Dengan mengkonsumsi daun singkong dapat membantu mempertajam penglihatan dan masalah penglihatan lainnya seperti degenerasi akula akibat penuaan

Menjaga kesehatan pencernaan

Kandungan serat yang tinggi yang terdapat pada daun singkong membantu sistem pencernaan bekerja dengan baik, sehingga pencernaan lancar dan terhindar dari masalah yang berkaitan dengan pencernaan seperti sembelit, cacingan bahkan diare.
Protein dalam daun singkong juga berguna untuk membentuk sel-sel tubuh. Sel-sel ini membentuk enzim-enzim yang membantu proses metabolisme dalam tubuh manusia termasuk pencernaan

Nah, demikianlah beberapa manfaat daun singkong untuk kesehatan. Dengan kandungan nutrisinya yang berlimpah, rugi banget kalo sampai ga mengkonsumsi sayur super se Indonesia ini ya pemirsa

Meski demikian, mengkonsumsinya dalam batas yang wajar, tidak berlebihan, karena yang berlebihan itu selalu ga baik untuk tubuh kita. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait kuliner enak yang satu ini. Yuk kita cek bersama-sama pemirsa

Ada beberapa kandungan zat dalam daun singkong yang sebaiknya mendapat perhatian mereka yang memiliki asam urat. Jika ingin tetap mau mengkonsumsi daun singkong, konsumsi secukupnya saja dan jangan berlebihan

Naiknya asam urat dalam darah salah satunya adalah konsumsi makanan yang mengandung purin. Untuk membatasi asupan purin dari beberapa makanan tertentu adalah harus untuk mereka yng mempunyai asam urat

Konsumsi purin yang berasal dari sayuran tidak meningkatkan kadar asam urat secara drastis karena termasuk dalam kelompok yang mengandung rendah purin tapi tetap harus membatasi bagi yang menderita asam urat. Kelompok ini antara lain daging, ikan dan unggas serta sayur-sayuran termasuk bayam dan daun singkong. Kandungan purin kelompok ini berkisar 9 hingga 100 mg purin per 100 gram bahan makanan

Ketika kita mengkonsumsi makanan dengan kandungan purin berlebihan, maka ginjal tidak akan mampu membuang kadar asam urat sehingga membuat kristal asam urat terus menumpuk di persendian. Jika hal ini terjadi, maka persendian pun akan rentan terkena serangan asam urat dengan gejala nyeri, pembengkakan, sensasi hangat dan sulit untuk digerakkan. Resiko terkena batu ginjal pun tinggi karena banyaknya purin ini memberatkan kerja ginjal dan akhirnya tertinggal membentuk batu ginjal

Jadi bagi yang memiliki riwayat asam urat, tetap bisa mengkonsumsinya ya pemirsa.

Demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai daun singkong luar dalam, sejarah keberadaannya hingga sampai di Indonesia, sehingga bagaimana membudidayakannya di bumi Eropa (baca: Austria). Semoga ada manfaatnya

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar