Hal-hal yang patut diperhatikan jika tambatan hati adalah seorang asing/bule

Saat ini sudah biasa kita temui orang asing atau bule menikah dengan pribumi, tapi masih merupakan hal yang heboh dan membanggakan di tanah air. Apalagi kuli tinta sangat gesit dan secepat kilat memberitakannya hingga menjadi viral di media sosial. Sepertinya ada keistimewaan tersendiri kalo bule menikah dengan pribumi. Benarkah demikian?

Jodoh kita ga tau. Itu semua urusan Allah. Kalo dapat belahan jiwa orang asing, jika memang si dia ditakdirkan untuk menjadi jodoh kita, ya tetap untuk kita, ga bisa kita menghindar. Ada saat dimana Allah memberikan kemudahan kepada kita terhadap jodoh kita, seperti cinta yang semakin bersemi dan mulai memikirkan bersama-sama akan masa depan.

Jika memang kekasih hati kita adalah jodoh kita, kenapa tidak melanjutkan hubungan yang lebih pasti. Jangan lama-lama berteman dekat, ga baik itu.. karena yang ketiganya adalah setan. Ta’aaruf saja, itu pasti

Agar tidak ‘membeli kucing dalam karung‘ alias kecele, kenali calon kita sedetil-detilnya. Tidak mengapa, karena ini menyangkut masa depan. Tidak mau kan menikah hanya coba-coba?

Jika calon kita adalah seorang asing atau bule yang hidup di negara barat, ini lebih ekstra detil. Bukan berarti pribumi ga ekstra detil juga ya.. Kalo pribumi paling tidak kita tahu adat istiadatnya karena masih satu tanah air, satu ibu pertiwi, akan tetapi jika sudah menyangkut beda negara tentunya lebih kompleks.. apalagi si dia dari negara yang notabene bebas merdeka melakukan apa saja atas nama HAM. Waduh..

Sebenarnya manusia itu ga peduli berasal dari mana, tergantung pada pribadi masing-masing. Ada orang asing atau bule yang bahkan lebih santun daripada pribumi, kebalikannya pribumi malah kebablasan bulenya. Ada pribumi yang sangat kekeluargaan, namun bule sangat individualistis. Tapi kebanyakan memang tergantung pada kebiasaan mereka pada suatu negara, seperti barat sangat jauh berbeda dengan tanah air kita tercinta negara Indonesia

Yuk pemirsa kita simak bersama-sama beberapa hal yang patut diperhatikan dan menjadi bahan renungan sebelum melangkah lebih jauh dengan si dia orang asing/bule yang bikin hati sumringah tiada tara 😊

Jadilah diri sendiri

Si dia yang berasal dari negara barat biasa dengan jujur apa adanya, terus terang dan pantang berbelit-belit. Kejujuran nomor satu. Jangan dilanggar, kalo ga mau dia menganggap kita orang yang ga bisa dipercaya. Kalo si dia udah ga percaya, jangan berharap akan kelanjutan kisah menjadi cinta seindah berlian.
Jika kita memang dah berumur, katakan terus terang. Jangan dah berumur ngaku masih abegeh, atau abegeh ngaku dah emak-emak 😊
Jika kita masih perawan jangan mengaku janda, apalagi nenek-nenek ya..

Jika kita berwajah standar, pertahankan kenaturalannya. Jangan dipermak abis dengan make up tebal dan dempul sana sini bak ondel-ondel, atau dibuat seperti bule dengan mengecat rambut menjadi blonde atau alis dicukur sehingga malah seperti mak lampir

Ingat ya.. cewek cantik bak artis, tinggi langsing berisi seksi bohay semohay bak gitar Spanyol itu ga terhitung jumlahnya di Eropa. Lelaki Eropa sudah biasa dengan model begini. Kalo ditambah kita yang bergaya layaknya cewek Eropa, ga ada lagi dong istimewanya, unyu-unyunya, kemayunya.. yang ada malah nampak nanggung, dibilang bule tapi ga nyambung, dibilang pribumi kepalang tanggung

Gaya hidup

Sudah pasti berbeda 180° dengan gaya hidup tanah air tercinta Indonesia ya.. Beberapa gaya hidup yang wajib diperhatikan dan jangan menjadi bumerang di kemudian hari adalah seperti hal berikut ini

Mereka biasa minum alkohol, merokok dan kehidupan malam.

Tanyakan hal ini kepada si dia. Ga perlu sungkan hanya karena menjaga perasaannya. Toh si dia akan menjadi bagian dari kehidupan kita. Bagiku, ga ada kompromi akan hal ini. Alhamdulillah suamiku tidak minum alkohol, tidak merokok apalagi kehidupan malam

Ga muda ga tua, kebanyakan mereka biasa pacaran dan bahkan serumah tanpa ikatan pernikahan.

Pernikahan adalah hal yang rumit. Jika tidak ada lagi kecocokan, perpisahan adalah jalan yang terbaik. Tidak ada stress berkepanjangan hingga mau bunuh diri karena mereka mudah mendapatkan pengganti layaknya kacang goreng laris manis. Ga heran saat si cowok melamar si cewek dengan akan menikahinya, si cewek jumpalitan berasa kejatuhan bulan saking bahagianya.
Dari abegeh bule itu kalo belum pacaran, ga jantan namanya, ga laku.. Semakin banyak pacar, semakin laris manis, semakin ngetop, semakin hebat akan dunia syahwat ini. Nauzubillahi minzalik
Pemirsa yang beriman tentu tidak akan pernah membenarkan hal ini kan.. hanya pacaran, digantung status.. Perih hati.. seperti habis manis sepah dibuang.
Makanya tanyakan baik-baik hal ini padanya. Bila perlu tanyakan apakah si dia masih perjaka ting-ting apa ga. Jika kelak pemirsa memang benar jadian sama si dia, nikah adalah final. Jangan takut ditinggalkannya karena beda prinsip. Dunia belum kiamat say..  Dari lebih 7 milyar manusia di muka bumi ini, masa kan tak satu jua pun terlahir untuk kita? 😊
Alhamdulillah meski suami tinggal di negara barat, tidak mengikuti gaya hidup seperti kebanyakan bule. Berat memang, tapi demi tetap suci untuk calon masa depan adalah lebih dari segala-galanya.
Benar seperti nenek bilang, jodohmu adalah cerminmu. Kitab suci juga mengatakan, wanita baik-baik akan mendapat lelaki baik-baik, begitu juga sebaliknya, wanita tidak baik, untuk lelaki tidak baik

Agama

Kebanyakan orang asing/bule adalah beragama bukan Islam atau non muslim bahkan atheis, sedangkan orang Indonesia yang terkenal dengan negara berpenduduk muslim terbesar di seluruh dunia adalah mayoritas beragama Islam
Sebelum melangkah lebih jauh, cari tau agamanya si dia apa. Jika beda agama, mundur adalah lebih baik dan terhormat. Jika lanjut, boleh saja kalo si dia mau menjadi mualaf. Tapi jangan jadi pahlawan kesiangan. Tidak mudah membimbing seseorang yang baru masuk Islam. Lha yang terlahir dari orok juga masih banyak yang Islam abal-abal.
Islam tidak membenarkan menikah beda agama, sama halnya dengan zina seumur hidup dan zina merupakan dosa terbesar kedua setelah pembunuhan. Nauzubillahi minzalik

Jika memang si dia sudah Islam, sama-sama terus mempelajari agama dan saling membimbing-tidak merendahkan, tidak membully dan merasa lebih alim adalah lebih baik. Ingat, kehidupan beragama di negara barat tidaklah mudah seperti di Indonesia, dimana kita mudah menemui masjid, saudara seiman, menghadiri majelis taklim, ceramah, mengaji, sholat Jum’at, lebaran, silahturahmi dan kehidupan yang religius lainnya. Di Barat banyak godaannya, mereka harus lebih kuat iman atau malahan menjadi sekuler dan liberal seperti barat

Si dia yang sudah Islam dan tidak mengikuti gaya hidup barat, biasanya lebih cenderung mencari wanita muslim, bukan hanya menggunakan jilbab, tapi yang benar-benar mengerti akan agama

Makanan

Ini juga penting karena menyangkut kehidupan dunia dan akhirat kalo pemirsa adalah muslim. Mereka biasa memakan babi yang haram dalam agama Islam. Kita tidak bisa mengatakan babi haram kepada mereka yang memang menjadi makanan umum di barat. Sama seperti orang Hindu India yang percaya sapi adalah ‘Tuhan‘. Jangan pernah memakan ‘Tuhan‘ hingga kotorannya pun kalo bertebaran di jalanan pantang dibersihkan.. Lha itu kotoran ‘Tuhan‘ kok..
Kita tidak bisa mengatakan kepada umat Hindu, ga apa-apa kok makan sapi, sapi kan ga haram..mereka tidak akan mengerti karena itu menyangkut kepercayaan mereka

Hewan peliharaan

Orang asing/bule sangat penyayang binatang. Hewan yang paling sering dipelihara adalah anjing. Bahkan mereka rela hidup dengan hewan peliharaan daripada harus menikah yang bikin pusing kepala
Untuk muslim, jangan sekali-sekali bertoleransi terhadap anjing, meski hanya menggendong saking gemes akan keimutannya ataupun hanya menyentuh pelan-pelan manja. Siapa yang menjamin anjing tidak menjilat-jilat tubuhnya dalam rangka ritual bersih-bersih bodi. Air liurnya adalah najis. Kita tidak bisa atau akan sangat sulit beribadah jika ada najis di tubuh kita. Ibadah kita tidak akan diterima jika ada najis. Bahkan jika kelak hidup bersama dalam ikatan pernikahan dan si dia melanjutkan kebiasaannya memelihara anjing, alamat celaka kita. Amalan orang yang memelihara anjing dalam rumah mengurangi amalan sebesar bukit Uhud. Amalan kita akan berkurang bahkan minus setiap hari, alamak.. apalah kita ini.. hanya remah-remah
Kita tidak membenci anjing. Kita bahkan menyayangi segala ciptaan Allah. Akan tetapi jika agama memerintahkan kita untuk tidak memelihara anjing dalam rumah, maka perintah agama menjadi yang terdepan.

Nah, demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai hal-hal yang patut diperhatikan dan menjadi bahan renungan jika mau berhubungan lebih serius dengan tambatan hati orang asing/bule. Mohon dipertimbangkan masak-masak sebelum melangkah lebih jauh, terutama sekali untuk muslim. Jangan hanya lihat yang enak-enaknya saja dan wah.. hingga melupakan kehidupan selanjutnya/akhirat

Sampai berjumpa lagi

 

Schreibe einen Kommentar