Pulau Lengkuas, Belitung Indonesia, dari asal usul nama, pemandangan dari ketinggian mercusuar peninggalan Belanda hingga telaga bidadari

Pulau Lengkuas merupakan salah satu tempat wisata yang cukup terkenal di Belitung di propinsi kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Pulau ini juga merupakan salah satu pulau di antara sekian banyak pulau yang mengelilingi pulau induk, yaitu Belitung 😊 Wow.. nampaknya seru ya pemirsa.

Waktu yang tepat untuk mengunjungi pulau ini adalah bulan April hingga Nopember. Sebaiknya kita menghindari berkunjung di musim penghujan karena laut sedang ga bersahabat, angin bertiup lebih kencang dan ombak laut yang besar. Ini bisa membuat kita ga nyaman terombang ambing selama perjalanan. Maunya asyik menikmati pemandangan selama perjalanan jadi ga maksimal dong ya..

Pulau ini berada di sebelah timur pulau Belitung atau di sebelah utara pantai yang juga cukup terkenal di Belitung yaitu Tanjung Kelayang, kecamatan Sijuk, kabupaten Belitung. Kita bisa mendatangi tempat ini dengan menggunakan kapal tradisional yang disewakan nelayan dan sudah termasuk babang supirnya, dari Tanjung Binga, Tanjung Kelayang maupun Tanjung Tinggi.

Kalo dari pusat kota kita ke Tanjung Kelayang atau Tanjung tinggi dulu yang memakan waktu sekitar 45 menit bermobil. Sebaiknya menuju ke Tanjung Kelayang yang merupakan tempat wisata saja yang terdekat dengan Pulau Lengkuas. Untuk menempuh pulau ini dari Tanjung Kelayang menggunakan kapal sederhana memakan waktu sekitar 20 menit. Kalo mau melalui Tanjung Binga atau Tanjung Tinggi juga boleh, sedikit lebih lama menempuh waktu sekitar 30 hingga 45 menit

Akhirnya kita, aku dan suami beserta adik ipar dan keluarga sampai juga di Pulau Lengkuas, setelah sebelumnya menjelajahi pantai indah dengan batu granitnya yang tinggi menjulang Tanjung Tinggi, lanjut ke pantai cantiknya Tanjung kelayang dan menyeberang dengan kapal tradisional menyeberang ke Pulau Lengkuas, dengan terlebih dulu mampir dulu ke beberapa tempat wisata cantik lainnya seperti Pulau Burung, Pulau Pasir Putih di tengah lautan dan tempat snorkeling yang juga di tengah lautan 😊 Wow..

Ini kali keduanya suami kemari. Kalo aku dan keluarga bisa dihitung dengan jari beberapa kali 😊 Kangen sih dengan keindahannya yang tiada tara. Apa iya.. masihkah seindah dulu? Ada apa di Pulau ini sehingga kita bela-belain menyeberang lautan hingga kemari ya? Penasaran kan.. yuk pemirsa kita telusuri bersama-sama

Ada banyak daya tarik pulau ini, seperti pemandangannya yang indah dilihat dari sudut mana saja, dari darat maupun dari ketinggian bahkan bawah laut. Pemandangan yang indah terutama dilihat dari ketinggian sangat jelas berupa bebatuan granit yang tersusun rapi dan sangat alami, diiringi dengan beberapa kapal nelayan yang berlabuh dan semakin lengkap dengan pepohonan pantai di sekitarnya yang hijau segar berseri. Ditambah lagi dengan pasirnya yang putih dan air laut yang jernih

Untuk dapat menikmati keindahan maksimal dari ketinggian ini, kita bisa menaiki mercusuar dengan ketinggian sekitar 62 meter yang memiliki 18 lantai dengan beberapa ratus anak tangga. Hmm.. lumayan ngos-ngosan bagi yang ga biasa naik ke atas ya 😊 Aku dan suami yang saat itu masih calon suami turut merasakan sensasi naik tangga hingga ke puncaknya ini 😊 Bagi yang phobia ketinggian dan nafas pendek, harap mikir seribu kali menaiki mercusuar ini. Meski begitu, segala perjuangan menempuh ujian hingga ke ketinggian ini terbayar lunas dengan keindahan pemandangannya.

Menara atau mercusuar ini turut menjadi salah satu daya tarik di antara sekian banyak daya tarik lainnya. Mercusuar ini juga menjadi ikon yang melekat pada Pulau Lengkuas. Mercusuar peninggalan pemerintahan kolonial Belanda ratusan tahun yang lalu ini, yang dibangun pada tahun 1882. Wow.. dah lama juga ya pemirsa. Meski dah lama dan tua, mercusuar ini masih nampak awet muda, terjaga dan terawat hingga saat ini. Bahkan masih digunakan sebagai penuntun kapal yang melewati dan keluar pulau Belitung. Kita juga ga perlu kuatir untuk menaikinya, kita bisa menikmati keindahan alam Belitung dari ketinggian ini. Wow.. seru banget ya pemirsa 😊

Untuk masuk kemari gratis lho pemirsa alias ga dipungut bayaran, tetapi ada kotak sumbangan sukarela yang ditempatkan di depan pintu masuk. Kita harus melepas alas kaki yang digunakan ketika masuk ke dalam. Ini berguna agar mercusuar tetap bersih dan terjaga

Pemandangan di darat ga kalah indahnya. Kita bisa melangkah menuju bebatuannya yang berada di beberapa titik yang sangat menarik hati. Batu-batu granit ini tersusun sangat artistik dan eksotik. Melompat ngeri-ngeri manjah sambil berfoto ria menjadi kegiatan yang menyenangkan 😊

Di antara bebatuan granit ada sebuah tempat yang diberi nama telaga bidadari. Air laut masuk dari sela-sela batu ini. Ini seperti kolam kecil yang akan terisi ketika air laut sedang pasang, jadi kesannya seperti telaga mini😊

Sehabis beraktivitas, legakan tubuh dengan yang segar-segar. Ada minuman ala pantai yang paling mantap yaitu air kelapa muda, yang dijual dari warung kecil sederhana di dekat area mercusuar ini. Sebutirnya dipatok seharga 20 ribu rupiah. Selain menikmati air kelapanya sambil sayup-sayup manja diterpa angin semilir sepoi-sepoi, kita juga bisa menikmati dagingnya yang kenyal dan manis segar. Sangat nikmat dan lumayan untuk melepas penat dan dahaga di pulau ini, apalagi kalo matahari sedang bersinar dengan teriknya ya 😊

Ada hiburan selain menikmati segarnya air kelapa muda. Di sekitar warung ada penangkaran penyu yang dikelola olah penjaga pulau. Aktivitas perawatan penyu ini dapat dilihat di hari-hari biasa. Di hari libur biasanya ga beraktivitas

Selain menikmati keindahan pulau ini dari atas ketinggian dan di daratan, kita bisa menikmati pemandangan bawah laut dengan snorkeling atau diving pada titik-titik diving yang bagus. Jangan salah pilih tempat ya pemirsa. Jangan di tempat yang dangkal terindikasi kotor, seperti di bibir pantainya

Pulau yang bernama unik ini mengingatkan akan bumbu dapur emak-emak yaitu lengkuas atau laos. Kenapa namanya musti nama bumbu dapur ya mak.. Apakah memang ada sejarahnya atau paling ga ada kaitannya dengan lengkuas.. Yuk pemirsa kita cari tau bersma-sama

Pada abad ke-17, yaitu sekitar tahun 1817, Pulau Belitung diserahkan oleh Inggris kepada Belanda melalui Surat Keputusan Komisaris Jendral Kerajaan Inggris (17 April 1817). Sebelum dijajah Belanda, Belitung memang sempat di bawah kekuasaan Kerajaan Inggris selama beberapa tahun.

Pulau Belitung sejak dulu telah menjadi lalu lintas perdagangan yang cukup mumpuni dan menjadi tempat singgahnya beberapa kaum pedagang. Karena padatnya aktivitas perdagangan di pulau ini ditambah lagi saat itu suasana masih dalam suasana penjajahan, maka pada tahun 1882 Belanda membangun mercusuar di pulau kecil ini. Tujuannya adalah untuk mengawasi kapal yang mondar mandir di perairan Belitung. Aaa.. jadi mengorek sejarah sedikit nih pemirsa.. Ga apa-apa ya.. kita juga perlu sejarah yang menjadi saksi tentang keberadaan mercusuar ini yang sekaligus menjadi cikal bakal asal usul nama pulau Lengkuas, biar sekalian tambah wawasan juga 😊

Ok deh kita lanjut lagi ya.. Ada nama yang tertera di mercusuar yaitu Vervaardigd Door L.I. Enthoven & Co Fabrikanten Te Gravenhage yang kalo diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya adalah menara ini dibangun oleh L.I. Enthoven Co, perusahaan yang berlokasi di Belanda.

Nah, awalnya orang-orang lebih mengenalnya dengan nama mercusuar L.I. Enthoven. Orang dulu ga fasih berbahasa Belanda. Sulit untuk mengucap L.I. Enthoven atau menyebutnya sebagai Pulau L.I. Enthoven. Maka untuk mempermudahnya kemudian dinamakanlah mercusuar, yang dalam bahasa Inggrisnya adalah Lighthouse, menjadi pulau Lighthouse. Eh masih juga sulit dilafazkan meski dah dipermudah. Jadi biar ga keseleo lidah, diambil mudahnya aja menjadi Lengkuas.. ah leganya.. Baru deh fasih melafazkannya😊

Nah, begitulah kisahnya pemirsa. Jadi sama sekali ga ada kaitannya dengan bumbu dapur lengkuas ya.. Apalagi mau dicari tanaman lengkuas seputaran pulau ini, ga ada sama sekali tumbuh dimari. Jangan juga karena nama lain lengkuas adalah laos maka otomatis namanya juga menjadi Pulau Laos ya pemirsa 😊

Keindahan pulau ini dari hari ke hari semakin kesohor. Ga salah pilih dah kalo dijadikan lokasi syuting baik kelas teri maupun kelas kakap, seperti pre wedding hingga syuting film. Ya.. Pulau ini pernah menjadi syuting film sekitar tahun 2011 dengan salah satu bintang muda Indonesia yang lagi viral saat itu Cinta Laura. Dibintangi juga oleh bintang luar Bonnie Wrights yang pernah bermain di film Harry Potter sebagai Ginny Weasley, pacarnya Harry dan adiknya Ron Weasley.

Judul filmnya adalah The Philosopher yang berkisah tentang petualangan anak-anak Sekolah Internasional kelas filsafat di Jakarta. Anak-anak sekolah sebanyak 21 orang yang mengikuti kelas filsafat atau filosofi yang berasal dari berbagai bangsa ini, terlibat perdebatan untuk memilih 10 orang yang akan masuk bunker. Bunker itu akan menjadi lokasi penyelamatan ledakan nuklir yang diisukan akan melanda dunia. Ini merupakan film Indie yang melibatkan sineas Hollywood dan bekerja sama dengan pihak SCTV dalam pembuatannya.

Kebetulan beberapa saat yang lalu di chanel tv Jerman menayangkan film ini dan terlihat ma aku. Aku bilang sama suami, ingat ga pulau ini? Oh iya.. yang saat itu kita naik ke mercusuarnya ya kan? Tuh kan pemirsa, ga suami ga siapa pun, kalo ditanya Pulau Lengkuas, pasti ga jauh-jauh dari mercusuar 😊

Pulau ini memang berkesan buat suami saat itu. Pulau ini juga ternyata penuh kesan buat para pemain Philosopher. Mereka kompak saat ditanya apa tempat lokasi syuting yang paling berkesan selama di Indonesia, dijawab dengan Belitung. Aaa.. jadi terharu ane😊

Nah, karena area pulau ini ga seberapa luas, maka diharapkan bagi para pengunjung untuk menjaga kebersihan. Ini penting untuk menjaga reputasi pulau yang indah di mata dunia pariwisata. Untuk pengunjung yang membawa bekal sendiri seperti air minum dan makanan, untuk meminimalisir sampah di sini, diharapkan membawa pulang kembali sampah hasil beraktivitas di sini dan dibuang ke daratan di Pulau Beltiung. Tapi kadang-kadang pengunjung bandel, akibatnya pulau cantik ini sedikit ternoda karena sampah yang berserakan dimana-mana. Ga elok kan lihat pemandangan jadi buram dengan sampah

Di balik keindahan pulau ini yang sangat fantastis, terselip beberapa kekurangan. Di antaranya fasilitas yang kurang. Tapi ini masih bisa dimaklumi ya pemirsa.. karena yang mengelola hanya penjaga pulau. Lagi pula pulaunya ga luas-luas amat. Jadi ga ada tempat penginapan. Ga ada warung makan apalagi restoran. Hanya warung kecil yang menjual minuman seperti air mineral dan beberapa minuman ringan juga makanan ringan seperti snack. Selain beberapa minuman dan makanan ringan, ada minuman andalan yang menjadi favorit pengunjung yaitu air kelapa muda 😊

Karena beberapa hal inilah, kalo mau bawa bekal dipersilakan. Tapi jangan nyampah ya.. demi kebaikan kita semua

Bagi yang kebelet pipis disediakan toilet umum.

Bagaimana dengan ibadah jika tiba waktunya? Nah untuk ini ada suatu bangunan tua di sekitar mercusuar yang di antaranya berupa deretan kamar. Kita bisa numpang sholat di salah satu kamar ini.

Pulau Lengkuas adalah salah satu pulau yang menjadi pilihan wisatawan untuk berkunjung kemari.  Namun saat ini, pulau ini tidaklah seperti beberapa puluh tahun bahkan beberapa tahun yang silam. Kebersihan yang menjadi nomor satu dalam segala hal apalagi dalam dunia pariwisata ini sedikit ternoda karena sampah dimana-mana, padahal sudah ada peringatan berupa plang kayu untuk menjaga kebersihan bersama-sama. Kesadaran pengunjung untuk menjaga kebersihan agak kurang. Kalo berhadapan dengan orang Jerman, waduh.. menghadapi kotornya lingkungan sekitar pantai pulau ini, bisa-bisa membuat mereka tobat kemari. Cukup sekali menuntaskan rasa penasaran akan keindahan pulau ini, dah itu selamat tinggal. Ga mau kan sampai begitu..

Suami sempat kecewa saat kemari lagi mendapati pulau ini ga seindah beberapa tahun yang silam saat suami pertama kali kemari. Ini karena begitu cintanya suami dengan pulau ini. Beberapa tahun yang lalu saat kemari, Pulau Lengkuas masih bersih dan asri meski saat itu banyak juga rombongan wisatawan yang datang, baik lokal maupun luar pulau bahkan mancanegara. Buktinya sampai dijadikan lokasi film kelas internasional..  Saat itu kita aman menginjakkan kaki di dataran dengan pasirnya yang indah putih halus berseri, ga kuatir keinjak pecahan kaca dan kawan-kawan

Mudah-mudahan ini menjadi perhatian bersama dan lebih baik lagi ke depannya ya.. karena kita sangat peduli dengan aset bangsa ini😊

Nah demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai Pulau Lengkuas penuh pesona, dari pemandangannya dari atas ketinggian mercusuar hingga batu granitnya yang artistik, dengan ikon yang melekat padanya yaitu mercusuar peninggalan Belanda yang berusia ratusan tahun. Yang mau pelesir kemari, yuk silakan.. Masih seputaran Indonesia kok 😊

Ok deh.. Sampai jumpa di edisi selanjutnya ya

Schreibe einen Kommentar