Berkunjung ke Vienna Islamic Center yang elegan dan bersahaja, satu-satunya masjid yang memilik kubah di Austria

Bahagia tiada tara akhirnya ane bisa mengunjungi masjid di Austria untuk pertama kalinya setelah sekian lama menetap di negara Eropa yang berpenduduk lebih kurang 8 juta jiwa ini. Ada alasan mengunjungi masjid karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban, ane mau ke masjid untuk sholat ied. Hari Raya Idul Fitri kemarin kita berada di Indonesia. Nah, sekarang ane mau dong merasakan aura Idul Adha di masjid Austria 😊

Vienna Islamic Center kita pilih untuk kita kunjungi sekaligus mengenal lebih dalam dengan masjid ini juga melaksanakan ibadah sholat ied. Masjid ini memiliki sejarah yang panjang yang telah ane ulas pada edisi sebelumnya

Vienna Islamic Center adalah satu-satunya masjid di Austria yang memiliki kubah dan menara. Oleh karenanya Vienna Islamic Center juga menjadi satu-satunya bangunan yang tampilannya adalah masjid, tidak seperti masjid-masjid lainnya di Austria yang nampak dari luar hanya berupa bangunan apartemen yang didesain untuk kegiatan beribadah. Alhamdulillah.

Masjid yang dibangun dengan bantuan dana dari Raja Arab Saudi kala itu yaitu Raja Faisal bin Abdul Aziz selama kurun waktu antara tahun 1975 hingga tahun 1979 ini memiliki kubah setinggi 16 meter dengan diameter 20 meter berwarna hijau dan menara setinggi 32 meter. Wow.. tinggi sekali ya pemirsa. Ketinggian menara ini terlihat jelas hingga jarak setengah kilometer. Masjid ini dirancang oleh arsitek Richard Lugner, seorang Austria tulen

Masjid ini dibangun dengan dukungan pemerintah Austria yang menjamin kebebasan beragama penduduknya. MasyaAllah alhamdulillah. Bahkan diresmikan oleh Presiden Austria saat itu Rudolf Kirchschläger dan diliput oleh media lokal Zelt im Bild lho..

Masjid yang terletak di kota Wina, ibukota negara Austria, di distrik-21 Floridsdorf ini mudah ditemui dan dijangkau baik dengan jalan kaki maupun berkendaraan pribadi dan umum seperti tram dan kereta api bawah tanah U-Bahn. Untuk U-Bahn turun di stasiun Neu Donau dimana terdapat jembatan yang menghubungkan sungai Donau.

Di sungai tampak hewan unggas seperti bebek-tapi terlalu jumbo bodinya, atau angsa ya.. mengingat lehernya yang jenjang 😊 Hewan unggas ini sangat jinak dan tidak terganggu dengan kehadiran manusia. Asyik di darat dengan aktivitasnya bercanda dnegan sesamanya, kadang-kadang membersihkan bulu cantiknya yang putih bersih. Sementara di sungai asyik berenang manja, kadang sendirian kadang berdua 😊Ane bilang ke suami kalo di Indonesia kita dah dikejar karena mereka mengira kita akan menggangunya sedangkan kita berlari karena mengira mereka galak dan takut disosor dari belakang. Ah senengnya melihat kehidupan mereka yang bahagia..

Nah, ane memang dah niat ingin ke masjid ini dan alhamdulillah suami merestui. Jadilah kita pergi ke masjid ini dari rumah bermobil menuju kota Wina kemudian menginap semalam di hotel. Untuk memudahkan transportasi dan ga bingung-bingung mencari lokasi masjid, kita menggunakan jasa kereta api.

Dari stasiun Neu Donau bangunan masjid nampak terlihat dengan menaranya bulan sabit menghadap ke atas dan bintang. Baru melihat menaranya aja ane dah girang luar biasa. Padahal ane dah wanti-wanti dengan mengscreenshot alamat masjid ini takut susah mencarinya

Saat ane dan suami turun dari stasiun Neu Donau, ada beberapa jalan menuju masjid ini. Ane dan suami menyusuri salah satu jalan menuju masjid. Awalnya menanjak hingga ke area yang lebih tinggi sehingga masjid terlihat dari atas. Karena tinggi, kita putar haluan ke jalan lainnya yang ternyata ga jauh mencapainya. Ada petunjuk jalan menyatakan Islam zentrum atau Pusat Islam.

Tau-tau kita dah ada di depan masjid. MasyaAllah alhamdulillah, serasa ga percaya ane melihat masjid di negara Eropa sosialis Austria ini. Betapa rindu dan bahagia ane, seperti oase di padang pasir, sekian lama tinggal di bumi Allah yang satu ini akhirnya bisa menjumpai masjid 🙂 Dahulu sewaktu masih gadis, ane hanya mengetahui masjid satu-satunya terbesar di Austria ini dari berita. Dan sekarang ane bersama suami tepat berdiri di depannya

Masjid bercat krem dengan beberapa keramik porselen nampak sangat elegan dan bersahaja dengan kubah berwarna hijau dan menaranya yang tinggi menjulang. Pemandangan sekitarnya pun sangat asri pemirsa, klop dengan keeleganannya.

Di samping masjid dekat teras dipenuhi dengan tanaman bunga mawar yang sedang bermekaran. Ada halaman luas yang dengan rerumputan hijau dan pepohonan yang rindang dipagar besi halus yang juga dipenuhi dengan tanaman bunga mawar yang sedang bermekaran menambah kesan damai dan penuh kasih sayang.

Di pinggir pagar beton juga berjajar tanaman bunga dengan bunga-bunganya yang bermekaran cantik. MasyaAllah.. alhamdulillah.. serba bunga area masjid ini, indah sekali 😊

Ada beberapa kursi yang berderet rapi di pelataran masjid sebelum mencapai beberapa anak tangga menuju teras masjid.

Saat ane bersama suami akan memasuki masjid ini, nampak beberapa orang yang juga memasuki masjid ini dan berada di masjid. Ane awalnya kuatir sampai bilang ke suami kalo ane ga bisa memasuki masjid ini dari arah depan masjid karena sebelumnya ane melihat ada jalan menuju masjid ini untuk kaum wanita. Alhamdulillah ga ada larangan. Bahkan ane melihat ada beberapa pengunjung wanita yang mengambil foto dan berfoto ria di lokasi masjid ini

Saat ane memasuki masjid ini, MasyaAllah, rasanya damai sekali. Sejuk adem sama seperti suasana di luar masjid. Sempat ditanya mau sholat apa ga, untuk wanita tempatnya di lantai atas. Di dalam ruangan nampak aktivitas bebebrapa pengunjung seperti melaksanakan sholat dan membaca Al-Qur‘an

Sama dengan suasana di depan masjid, suasana di belakang masjid yaitu jalan untuk kaum wanita juga ga kalah asrinya. Terdapat halaman dengan rerumputan yang hijau dan pepohonan yang rindang.

Kita mengunjungi masjid dua kali. Pertama kali adalah untuk mengetahui lokasi masjid ini agar kita mudah menemuinya saat akan melaksanakan ibadah sholat ied keesokan harinya

Alhamdullah saat kedua kali kemari tidak mengalami kendala apapun. Bertemu dengan saudara seiman dari berbagai penjuru Austria dengan beragam ras dan suku bangsa dan melaksanakan sholat dengan tertib dan lancar. Antusiasme jemaah untuk melaksanakan sholat di negara non muslim ini memang sangat luar biasa. MasyaAllah.. Keamanan pun alhamdulillah terjamin, meski sempat kuatir beberapa saat yang lalu kejadian di New Zealand oleh Islamphobia

Bahagianya ane dan suami akhirnya bisa mengunjungi Pusat Islam Wina di Austria ini dan sholat ied dengan tertib, lancar aman dan tentram. Dan yang pasti, dengan adanya hari yang suci ini semoga semakin menambah keimanan kita

Schreibe einen Kommentar