Bandara Internasional Istanbul Turki, yang diperkirakan akan menjadi bandara terbesar di seluruh dunia

Kali ini ane dan suami mudik ke tanah air Indonesia melalui bandara internasional München di Jerman yang memakan waktu lebih kurang 2 jam dari rumah dan maskapai yang kita percaya adalah Turkish Airlines. Sebelum-sebelumnya kita ke bandara internasional Wina di Austria dan transit di bandara internasional Hamad, Doha, Qatar 😊

Karena sedang hangat-hangatnya diperbincangkan mengenai bandara baru yang digadang-gadangkan menjadi bandara terbesar di seluruh dunia dan salah satu maskapainya akan menjadi raksasa penerbangan global, suami jadi terinspirasi pengen tau bandara internasional Istanbul Turki ini dan maskapainya, mulai dari bandaranya seperti apa, luas dan megahnya, pelayanan awak dan pekerjanya bagaimana, penumpangnya dan sebagainya. Sesuai ga sih dengan berita yang beredar 😊

Denger-denger katanya lagi, suami bilang menu makanannya paling enak sedunia.. Wah.. beneran nih.. Paling juga sama aja dengan maskapai lainnya ya.. makanannya sama aja rasanya. Ga jauh-jauh dari keju dan roti. Ini mah emang makanannya suami 😊 Bagi ane selain sama aja rasanya, meski seenak apa pun menunya, kalo dah di pesawat biasanya ga ada nafsu pengen makan kecuali yang memang doyan makan 😊

Ok deh ane mah manut aja maunya suami, naik apa kemana terserah, yang penting mudik 😊

Beberapa kali ke Turki kita ga pernah ke bandara semegah ini, paling banter bandara internasional Sabiha Göcken yang berada di Istanbul juga untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke bandara internasional Adnan Menderes, Izmir, Turki

Nah, ane jadi pengen tau bandara yang akan kita tempuh ini.. Yuk pemirsa kita cari tau bersama-sama 😊

Bandar Udara (bandara) Istanbul yang bahasa Turkinya adalah Istanbul Havalimani adalah sebuah bandar udara internasional di distrik Arnavutköy di sisi Eropa Istanbul, Turki. Bandar udara ini dibangun dengan maksud menjadikan bandar udara terbesar di dunia, dengan kapasitas 200 juta penumpang setiap tahunnya dan karena kurangnya kapasitas pada bandar udara yang telah ada di Istanbul.

Bandar udara ini menjadi bandar udara internasional ketiga yang dibangun di Istanbul, setelah Bandar Udara Atatürk Istanbul dan Bandar Udara Sabiha Gökcen Istanbul.

Bandar Udara Atatürk yang sudah lama beroperasi sejak dibukanya menjadi bandar udara tahun 1953 ini awalnya menjadi bandara nomor satu di Turki. Akan tetapi karena kurangnya kapasitas sementara penumpang membludak maka diperlukan sebuah bandara baru lagi, meski sudah ada bandara lainnya yaitu Sabiha Gökcen. Bandar Udara Atatürk Istanbul ini ditutup saat Bandar Udara Istanbul yang baru dibuka, sedangkan bandar udara Sabiha Gökcen tetap beroperasi

Bandar Udara Sabiha Gökcen berlokasi di 35 km tenggara dari pusat kota Istanbul yang berada di sisi Asia dari kota dua benua ini. Awalnya bandara ini juga dibangun untuk mengatasi kurangnya kapasitas pada bandara Atatürk yang membludak penumpangnya baik domestik maupun internasional. Bandara ini diberi nama Sabiha Gökchen untuk menghormati pilot pesawat tempur pertama di Turki

Bandar udara Istanbul dibuka pada 29 Oktober 2018 oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan diklaim akan menjadikan bandar udara terbesar di dunia dan membuat Istanbul sebagai penghubung perjalanan Eropa, Asia dan Afrika, termasuk menargetkan maskapai berbendera Turki sebagai raksasa penerbangan global. Wah.. mantap ya

Bandar udara yang baru ini diperkirakan akan melayani penumpang hingga 90 juta setiap tahunnya dan akan meningkat hingga 200 juta penumpang saat semua fasilitas selesai dibangun pada 2028. Wow.. keren 😊 Jumlah penumpang segitu hampir dua kali lipat dari bandara paling sibuk di dunia, Hartsfield-Jackson di kota Atlanta, Amerika Serikat

Tapi ga ada yang ga mungkin dengan pencapaian ini ya kalo semua pihak bekerja sama dengan baik dan memberi pelayanan yang terbaik bagi penumpang dan pengguna jasa lainnya 😊

Saat pesawat sampai di landasan bandara, luasnya area ini terasa. Lebih dari setengah jam pesawat medarat dan mencari tempat parkir hingga akhirnya berhenti juga hoho..

Saat kita sampai dan menginjakkan kaki di bandara internasional Istanbul setelah menempuh perjalanan selama sekitar 2 jam lebih 30 menit dari bandara internasional München, aura bandara yang masih baru dibangun kinclong dan megah nampak terlihat😊 Tapi agak jarang lihat bule di sini, apa karena kita berada di bagian bandara dimana penumpangnya menuju Asia ya? 😊

Mungkin karena kita ga menjelajah isi bandara seluruhnya. Suami bilang, yang kita datangi ini hanya nol koma sekian persen dari total luas bandara. Wah.. wah

Seperti kebanyakan bandara sekelas internasional, fasilitas di bandara ini ga beda jauh. Seperti adanya restoran, mall, wc hingga salon untuk cukur rambut bagi kaum laki-laki. Suami jadi ikutan sibuk liat salon begini pengen potong rambut😊 Harganya gila-gilaan juga, pake Euro lagi. Kalo di Austria aja potong rambut sampai klimis kumis dan kawan-kawan hanya 20 Euro atau sekitar 340 ribu rupiah, maka di bandara merogoh kocek lebih dari 800 ribu rupiah!

Manajemen bandara mendukung fasilitas untuk kaum muslimin. Iyalah, karena kita berada di negara mayoritas muslim. Untuk ibadah alhamdulillah ga sulit. Bagi muslim ga perlu repot untuk mencari tempat wudhu dan melaksanakan sholat, hp ane pun ga perlu mengheningkan cipta saat azan tiba dan berkumandang.

Nah, karena saat kita mudik juga bertepatan dengan bulan Ramadan dan pulangnya masih suasana lebaran, maka dimana-mana terpasang ucapan kasih dan penuh hormat untuk umat Islam ini

Tapi meski kelas internasional, makanannya belum terasa internasional banget. Menurut ane, kalo kelas internasional paling ga ada restoran yang jual nasi dan sop daging ala Indonesia ya. Aaaihh.. maunya ane ini mah, meski pemirsa mau juga kan.. 😊 Abis dimana-mana hamburger atau sandwich atau McD dan sebangsanya. Siap-siap aja kita dengan menu ala begini yang banyak berseliweran dimari. Kalo di pesawat, makanannya bercita rasa Turki seperti roti, zaitun. Nah kalo dari Indonesia ke Turki ada sedikit menu ala Indonesia seperti telur orak arik dan ayam bumbu rempah meski rasanya juga ala Turki 🙂

 

Dari kesemuanya ini, yang kelihatan mencolok itu mungkin karena bandara ini baru dibangun ya jadi kelihatan masih segar, sangat luks dan kinclong 😊

Dari Turki ke Indonesia menempuh waktu 12 jam 30 menit. Sayangnya saat kita ke Indonesia begitu juga sebaliknya, cuaca sangat tidak mendukung. Bukan semenit dua menit lho ya.. berjam-jam ini. Horor banget. Betapa tertekannya perasaan kalo dipikirkan 😊 Walhasil selama di perjalanan ga bisa melihat pemandangan seperti biasanya. Jendela ditutup semua. Penumpang lebih memilih menghabiskan waktu menonton acara di tv yang disediakan di kursi masing-masing atau tidur. Begitu juga ane memilih tidur, di saat melek kebanyakan berdoa semoga perjalanan baik-baik saja

Demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai perjalanan kita mudik dan sebaliknya dan bandara internasional Istanbul di Turki dan pernak-perniknya.

Sampai jumpa di edisi selanjutnya 😊

Schreibe einen Kommentar