Pesona kecantikan musim panas kota Ried, Austria dengan hadirnya rangkaian pohon cemara bunga Petunia dkk

Musim panas musim matahari yang bersinar intensif dan suhu yang meningkat. Namun bukan berarti suhu yang semakin meningkat ini membuat kota menjadi gerah dan malas berhias ya..

Malah untuk menetralisir keadaan, kota-kota di Austria selalu siap berhias diri tampil cantik dan bersih segar berseri sepanjang hari sehingga setiap mata yang memandang ikut juga merasakan keindahan dan kehangatan yang menyejukkan hati. Banyak cara berhias diri di antaranya adalah dengan bunga-bunga yang memenuhi setiap sudut kota

Musim panas memang identik dengan musim bunga dimana-mana. Salah satu bunga yang populer di Eropa khususnya di Austria adalah bunga Petunia. Bunga ini mudah ditemui dimana saja dan selalu yang terdepan selama musim panas. Ini karena tanaman Petunia dengan bunga-bunganya yang beraneka warna memikat hati tidak sulit dipelihara.

Sayang banget kalo yang indah begini dicuekin begitu aja ya. Mari kita eksplor yuk.. Dan seperti biasa akan ada waktu dan kesempatan buat ane dan suami untuk sekedar jalan-jalan menikmati kota yang telah cantik berhias diri ini 😊 Salah satu contohnya adalah alun-alun kota Ried di distrik yang juga bernaman sama Ried di negara bagian Öberosterriech, Austria

Matahari yang semakin betah bersinar menjadikan siang lebih lama di musim panas. Matahari tenggelam dimulai dari pukul 21.15 dan semakin bertambah lama seiring waktu. Nah, waktu yang lama ini membuat kita kalo keluar rumah ga perlu buru-buru kesorean ataupun kemalaman.

Seperti ane dan suami saat hendak keluar rumah untuk suatu keperluan. Sore dimulai sekitar jam setengah enam. Kalo di tanah air jam segini dah menjelang maghrib ya 😊

Kita keluar rumah agak jauhan dikit. Biasanya ke kota Ried yang menempuh waktu sekitar 30 menit. Kota yang memiliki penduduk ga lebih dari 12.000 jiwa dengan luas total hanya 6,77 km² ini menjadikan kota Ried salah satu kota yang terpadat di distrik Ried, meski begitu kota ini selalu cantik bersih menawan hati.

Tahun lalu saat kita kemari musim dingin sedang berlangsung. Bongkahan es yang mencair ditambah salju yang menuruni bumi dengan semburat sinar matahari yang temaram kuning keemasan jingga yang mulai tenggelam menciptakan pesona yang luar biasa indah, semakin lengkap dengan perpaduan bangunan tua dan muda yang membentuk formasi kotak mengelilingi alun-alun kota

Kali ini di musim panas ga kalah indahnya. Bunga-bunga menghiasi setiap sudut kota alun-alun, bahkan di tempat yang strategis di tengah-tengah alun. Bunga-bunga yang dipajang ga cukup hanya di pot kembang besar yang terletak di tepian jalan, akan tetapi merambah hingga membentuk pohon cemara setinggi lebih dari dua meter. Wah.. kebayang kan indahnya pemirsa

Seperti rangkaian bunga tetapi ini jelas asli tanaman yang ditanam dan tumbuh berkembang dan bunga hingga mengikuti alur yang ditentukan, berbentuk pohon cemara. Ga hanya satu dua jenis tanaman Petunia saja, tercatat hingga 5 jenis dengan bunga yang berbeda warna dan corak, berpadu dengan tanaman bunga lainnya. MasyaAllah alhamdulillah

Terhitung ada lebih 10 rangkaian bunga pohon cemara di alun-alun kota Ried, di deretan bangunan seperti dekat restoran yang membuka lapak hingga keluar ruangan, di dekat patung yang terkenal maskot kota Ried, air mancur Dietmar dan  bangunan kota tua dengan elang hitam, rumah kota, rumah KÜgl hingga balai kota..

Ane sampai harus mendekati mereka dengan menyebrang jalan dan tentunya dengan ijin suami untuk mendapatkan momen yang cantik ini. Apalagi kalo bukan jepret sana sini dari segala sudut 😊 Semuanya menarik perhatian ane, terlebih satu rangkaian bunga di dekat parkiran sepeda, bertambah elegan dengan satu sepeda yang terparkir manja. Aah klop deh..

Wow.. seru ya pemirsa. Kapan lagi ada yang cantik-cantik gratis begini. Paling berulang tahun depan, itu pun kalo konsepnya sama ga berubah ya😊

Nah demikianlah edisi kali ini mengenai pesona kecantikan musim panas kota Ried, Austria dengan hadirnya rangkaian pohon cemara bunga Petunia dkk. Semoga terhibur

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar