Kuliner Italia, pasta dan restoran Vapiano di Austria

Selain piza yang dah terkenal seantero bumi, salah satu kuliner khas Italia adalah pasta. Masih ingat ane akan awal mulanya mengenal pasta, yaitu dimulai dari keinginan ane makan mie ala tanah air tercinta. Kalo mau masak sendiri dimana nyari mienya ya.

Kalo beli ya ke restoran Asia, paling banter itu ke restoran China atau Jepang. Kalo kita ke kota, beberapa kali bersua ma restoran ini dengan berbagai menu mienya. Ane hanya menunjuk aja tapi ga mau meskipun ditawarin suami. Aaaa.. ga mau ah 😊

Dari keinginan kuat makan mie inilah akhirnya ane berkenalan dengan mie ala Eropa, spagheti, tepatnya ini adalah dari Italia. Nah, spagheti ini yang merupakan mie adalah termasuk ke dalam pasta juga namanya.

Pasta itu sebenarnya apa sih ya.. Pasta adalah makanan olahan yang digunakan pada masakan Italia, dibuat dari tepung terigu Semolina yang merupakan hasil gilingan biji gandum durum, minyak zaitun, telur dan garam yang membentuk adonan yang bisa dibentuk menjadi berbagai variasi dan bentuk

Dalam bahasa Inggris, pasta adalah sebutan untuk berbagai jenis masakan dengan bahan utama salah satu jenis pasta yang diberi bumbu dan saus. Pasta berasal dari bahasa Italia ‘Pasta Alimentar‘ yang berarti adonan bahan makanan. Bahan makanan yang seperti mie di Italia disebut Pastaciutta.

Beberapa bentuk pasta adalah ada yang berbentuk panjang lurus seperti lidi dinamakan spagheti, ada yang lebih kurus bernama Vermicelli dan yang lebih tebal bernama Fettucine, yang pendek-pendek disebut Penne dan yang berbentuk kupu-kupu disebut Ferfalle.

Di Italia terdapat lebih dari 650 jenis pasta dan hampir setiap tahun tercipta bentuk pasta yang baru. Wow.. kreatif banget ya.

Kita juga bisa kreatif lho.. biasa deh ala emak-emak di dapur, apalagi kita orang Indonesia yang terkenal akan bumbu rempahnya yang berlimpah. Misalkan ane nih pengen mie cita rasa Indonesia, kalo ga ada mie instan atau mie keriting, tinggal ganti aja ma spagheti yang memang penampilannya nyaris sama dengan mie. Bumbu-bumbunya ikut menyesuaikan, seperti dengan bawang putih dan merica, ditambah daun seledri dengan pelengkap udang. Lebih mantap lagi kalo dengan tambahan irisan bakso sapi dan telur rebus 😊Wah.. mantap

Biasanya ane suka memasak di rumah. Dari pasta yang berbentuk lidi yang jika dimasak menjadi seperti mie, pasta kupu-kupu hingga yang berbentuk kriwil-kriwil atau spiral. Dari belajar sendiri lewat mbah google hingga akhirnya bisa memasak pasta ala bule sesuai permintaan suami. Ane juga suka mengkreasikan pasta ini, disesuaikan dengan lidah kampung ane tentunya ya 😊

Pengen juga dong ya merasakan pasta asli dari negaranya Italia. Nah, kalo yang ini suami yang tau. Salah satu restoran Italia yang terkenal di Austria bahkan dimanca negara adalah Vapiano. Kita beberapa kali ke restoran ini, di kota Wina dan yang baru-baru ini adalah di alun-alun kota Hauptplatz Linz.

Meski restoran ini adalah restoran Italia, tapi bukan berpusat di Italia lho.. apalagi Austria. Restoran ini ternyata awalnya berasal dari Jerman. Yuk mari kita kenalan ma restoran ini 😊

Vapiano adalah perusahaan waralaba restoran Jerman yang berkantor pusat di Cologne, Jerman. Restoran ini menawarkan makanan Italia yang mengikuti prinsip kasual cepat, tapi bukan cepat saji ya.. Perusahaan menolak dikatakan restoran ini berprinsip cepat saji seperti umumnya restoran waralaba lainnya.

Vapiano didirikan pada tahun 2002 di Hamburg, Jerman. Sekitar sepertiga dari restoran dioperasikan oleh perusahaan itu sendiri, sebagian besar dijalankan oleh mitra laba atau sebagai usaha patungan. Pada tahun 2017, Vapiano mencapai 180 lokasi di 31 negara, termasuk Austria tentunya sebagai negara tetangga😊 Wow.. banyak juga cabangnya ya..

Selama bertahun-tahun, perusahaan ini merupakan salah satu pemain dengan tingkat pertumbuhan tercepat di industri masak memasak 😊Produk yang ditawarkan ga hanya pasta, tetapi juga piza dan salad termasuk risotto ya.. itu lho.. salah satu menu dengan bahan utama nasi pulen yang berasnya asli produk Italia

Restoran Vapiano sangat terkenal di Austria. Restoran biasanya memiliki antara 25 hingga 60 karyawan dengan ukuran mencapai 1000 m², tetapi restoran terbesar perusahaan di seluruh dunia ada di kota Wina, ibukota negara Austria yang memiliki luas lantai lebih dari 1000 m², yaitu 1500 m². Luas ya.. Nah, restoran ini telah dioperasikan oleh Vapiano di Wina Austria sejak tahun 2013 di pusat perbeanjaan The Mall di stasiun kerata api Mitte. Dengan total 11 lokasi, 7 lokasi ada di Wina, lebih banyak cabang restoran ini ada di ibukota Austria daripada di kota lain manapun.

Salah satu yang membedakannnya dengan restoran waralaba atau cepat saji lainnya adalah dekorasinya yang antik dan unik, meja layanan panjang, lantai beton terbuka, meja kayu besar, lampu keranjang dan dekorasi ubin Italia, bersama dengan dinding hijau yang terdiri dari tanaman asli di Vapiano terbaru.

Selain itu, selalu ada pohon zaitun dan kebun rempah dengan basilikum atau basil atau kemangi bule dan rosemary atau rosmarin.

Nah, satu lagi yang unik adalah kita bisa melihat chef memasak, istilahnya adalah front cooking yaitu makanan dibuat sesuai pesanan di depan para tamu/ pembeli. Kadangkala chef memetik sehelai 2 helai daun mint atau peterseli atau daun-daun lainnya yang tumbuh di pot mungil yang diletakkan tepat di meja tempat pembeli mengantri 😊Setelah makanan selesai dimasak dan diwadahi dan disiapkan, kita dapat membawanya dengan nampan ke meja duduk

Bagaimana dengan menunya.. apakah cocok di lidah? Bagi muslim, harus benar-benar cermat memilih menu ya.. dan yang pasti harus halal. Sebelum kemari, ga ada salahnya buka mbah google dan mengecek menu dan bahan apa aja yang terkandung di dalamnya, kecuali kalo yang dah fasih dengan kuliner Italia atau paling ga bisa bahasa Jerman atau bahasa Italia 😊

Ada banyak menu yang ditawarkan, seperti Gamberi yaitu udang raja panggang, daun bawang dan tomat ceri segar dalam saus tomat segar buatan Vapiano sendiri. Ada Aglio E Olio yaitu pasta dengan bawang putih dalam minyak zaitun, dengan cabe dan peterseli. Ada juga Crema Di Funghi, jamur atau jamur tiram segar dengan krem, peterseli segar dan mentega.

Nah ternyata ga beda jauh juga dengan yang dimasak di restoran ini, seperti kita orang Indonesia, sarat dengan bumbu terutama bawang putih. Contohnya ya menu Aglio E Olio ini. Ane juga bisa tau dari aromanya. Iya.. soalnya masaknya di depan kita. Jadi kita tau apa-apa aja yang dimasukkan ke dalam menu yang kita pesan. Aromanya tercium jelas. Kadangkala mata pun ikut bereaksi juga berkaca-kaca menahan kepulan asap dari menu yang chef masak.

Nah, serunya di sini dari menu dasar pasta yang berbentuk spiral seukuran jari keliling ane, chef menuruti sesuai permintaan pembeli, tentunya dengan ekstra harga ya kecuali cabe-cabean, lada, garam dkk. Misalkan ane yang mau pedas nih, tinggal minta tambahin cabe, atau campuran lain seperti seafood. Karena ane maunya dicampur seafood, ane pilih campuran udang, lumayan seukuran telunjuk ane. Untungnya suami ga nolak, karena doyan udang juga. Pasta pesanan kita menjadi semakin enak lho.. berasa lagi di kampung halaman berteman semilir angin di tepi pantai 😊

Emang bener ya pemirsa, masakan apapun kalo ditambah udang menjadi enak luar biasa. Bahkan makanan yang ga berasa enak sekalipun menjadi enak karena kehadiran udang ini. Ini salah satu tips emak-emak di dapur kalo ga doyan ma penyedap masakan buatan pabrik, pake udang aja sebagai bumbu penyedap alami. Dijamin enak jauh dari efek samping.. apalagi yang seremnya ada sebutan generasi micin untuk yang doyan micin karena imagenya yang bikin bodoh seseorang 😊

Untuk minumannya tinggal pilih mau yang mana. Ane mengikuti suami doyan minuman delima yang berwarna merah menyala, pas deh jadi teman makan pasta yang sedang panas-panasnya, fresh from oven kata orang 🙂

Hhh.. kesampaian juga pengen merasakan kuliner asli Italia. Jarang.jarang sih makan di luar bersama suami, ini karena suami yang ngajak makan di luar atau kita sedang berada di luar😊

Demikian pemirsa edisi kali ini. Sampai jumpa di edisi selanjutnya ya

Schreibe einen Kommentar