Eddo, talas atau keladi versi Austria, sekilo Rp.78.000 dan manfaatnya untuk kesehatan

Setelah menemukan singkong di Austria, kali ini giliran umbi lainnya yang identik dengan talas atau keladi atau buter dalam bahasa kampung halaman ane. Eddo namanya, kalo jamak menjadi Eddoes dalam bahasa Jerman. Talas yang satu ini emang ga terkenal di tanah air kita tercinta, Indonesia. Warga Indonesia lebih mengenal talas atau keladi yang konon merupakan tanaman asli Asia Tenggara termasuk Indonesia juga

Fisiknya juga ga ubahnya talas atau keladi, terutama umbinya yang kulitnya berwarna coklat agak kabur ini, begitu juga cara mengolahnya. Eddo datang ke Austria dari negara tetangga kita Indonesia juga yaitu Thailand. Hmm, lumayanlah untuk melepas rasa kangen terhadap talas ya.. anggap aja ini pengganti talas 😊

Ane dan suami menemukannya di pasar Naschmarkt, Wina Austria. Wah, kalo ke ibukota negara nih segalanya serba ada ya, alhamdulillah 😊

Harganya 10 dag atau 100 g adalah 0,59 Euro atau sekitar Rp.10.000. Namun harganya berkurang kalo beli sekilo, yaitu 4,60 Euro atau sekitar Rp.78.000. Harganya lumayan mahal ya pemirsa, sama seperti harga talas yang ga bisa dibilang murah juga di Indonesia. Tapi harga di Austria kelewatan banget haha.. iya kalo diliat dari kacamata rupiah 😊

Di eiketnya ga hanya tertulis nama dan harganya, tapi berikut tips cara memasaknya. Eddo ini dimasak untuk campuran dalam sup. Wow.. keren

Jadi pengen kenalan dengan talas versi Austria ini.. Yuk pemirsa kita eksplor bersama-sama 😊 Kita mulai dari data profilnya terlebih dahulu ya

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatal
Famili : Araceae
Marga : Colocasia
Jenis : C. antiquorum

Eddo atau nama binomialnya Colocasia antiquorum adalah tanaman yang masih satu keluarga dengan talas dan keladi atau dengan nama binomial Colosia esculata yang akrab di tanah air tercinta Indonesia, yaitu dari keluarga Araceae atau talas-talasan. Mereka hanya berbeda marga dan jenis saja

Tapi banyak ahli yang kemudian menganggap antara Eddo dan talas menjadi anggota spesies tunggal dengan nama Colocasia esculata. Nah lho..

Eddo tumbuh sangat baik pada tanah lempung yang kaya dengan drainase atau pengairan yang baik, tapi mereka bisa juga tumbuh di tanah yang miskin, di iklim yang kering dan suhu yang lebih dingin dibanding talas.

Eddo dibudidayakan di sebagian negara tropis seperti Mesir, India, Cina, Afrika, Costa Rica, Brasil dan lain-lain. Orang Eropa bilang ini adalah sayuran umbi yang ga elok rupanya karena terbungkus kulit yang berwarna coklat kusam, mengingatkan ane akan sayuran umbi seledri, namun isi dalamnya berwarna putih bersih dan rasanya elok dan mantap banget😊

Pengolahan Eddo menjadi kuliner yang enak pun ga jauh berbeda seperti mengolah talas atau keladi di tanah air. Daunnya dimasak sebagai sayuran, sehingga mirip bayam atau spinat, ditambah buah asam untuk menghilangkan ketajamannya. Direbus, digoreng dan dibikin keripik yang kriuk kriuk garing garang 😊

Orang Eropa suka umbinya dipanggang, untuk puding dan roti. Rasanya manis, halus dan enak saat dihaluskan dengan susu, mentega dan sedikit pala parut. Eddo juga merupakan campuran yang hebat dalam sup dan dapat digoreng bahkan dibuat keripik.

Nah, ini adalah kegunaan Eddo dalam hal kulinernya. Bagaimana dengan kegunaannya dalam dunia kesehatan? Ternyata Eddo banyak sekali kegunaannya dalam dunia kesehatan lho pemirsa

Seperti pada umumnya umbi-umbian dari keluarga talas, Eddo banyak mengandung serat dan karbohidrat. Dengan kandungannya ini Eddo baik untuk menjaga kesehatan pencernaan termasuk mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit. Tidak hanya itu, Eddo juga baik untuk memperlambat penyerapan glukosa hingga menurunkan kadar kolesterol

Eddo juga kaya akan vitamin C yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel darah putih, yang akan melindungi tubuh dari serangan radikal bebas atau agen asing. Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan yang berperan dalam menghambat perkembangan kondisi yang tidak baik seperti jantung atau sel-sel abnormal.

Nah, demikianlah pemirsa laporan ane kali ini. Semoga ada manfaatnya. Sampai jumpa di edisi berikutnya ya 😊

Schreibe einen Kommentar