Pohon Cemara, ornamen cantik dkk menghiasi kota-kota di Austria memasuki musim dingin

Memasuki musim dingin, seluruh kota Austria berhias diri, termasuk kota kecil dimana ane menetap sekarang. Ga jauh kok, jaraknya hanya 4 km dari rumah. Kota yang merupakan ibukota dari beberapa gemeinde atau wilayah yang paling rendah dalam struktur pemerintahan Austria ini semakin cantik dengan ornamen musim dinginnya. Yang paling umum adalah pohon cemara yang identik dengan pohon natal, karena hanya pohon ini yang berwarna hijau abadi ga lekang dimakan waktu

Biasanya kita ke pusat kota untuk membeli beberapa keperluan dapur dan juga kebutuhan sehari-hari. Kalo lagi pengen kebab atau piza kita juga ke kota ini yang dipenuhi dengan deretan gedung-gedung tua dan modern yang digunakan sebagai perkantoran, pertokoan, beberapa restoran dari kelas teri hingga kelas kakap 😊

Sambil nunggu pesanan kita matang, kita berjalan mengitari area pertokoan dan juga alun-alun kota yang terletak di kota kecil ini. Asiknya jalan kaki di kota ini, karena ga padat merayap adem ayem. Maklum dinginnya ga nahan, warga lebih suka berdiam diri di rumah yang penuh kehangatan 😊 Ane jadi leluasa memotret dari setiap sudut dan obyek menarik yang ane temui, seperti perhiasan Swarovski yang dipajang di kaca etalase toko 😊

Karena saat ini musim dingin yang mana suhu saat ini mencapai 1°C, bangku-bangku dan meja milik restoran atau kedai yang biasanya di luar ikut masuk kandang (masuk ruangan maksudnya :)). Jadi pembeli ga bisa makan sambil mejeng di luar. Mana tahan juga lama-lama di luar ya

Eh, ada pemandangan yang baru nih, yaitu pohon cemara setinggi hampir 10 meter dipajang di tengah-tengah alun-alun kota. Ane yang kurang perhatian selama ini pada area sekitar berusaha keras mengingat apakah sebelumnya ada pohon cemara setinggi ini ya. Yang ane ingat hanya tiang Maibaum seperti tiang panjat pinang kalo di Indonesia, yang dipasang pada bulan Mei di musim semi. Sama sekali ga ingat ada atau ga pohon cemara ini sebelumnya.

Penasaran ane ajak suami ane mendekat ke pohon cemara ini. Palsu kali ini mah, cetus ane. Eh, nggak lagi.. sambung suami. Ane ga percaya. Tapi suami langsung memetik daunnya sebuah yang seperti jarum emak-emak untuk menjahit kancing baju yang copot😊 Ealah.. bener ya asli, kata ane sambil wanti-wanti ma suami kuatir sekuriti liat aksi kita atau kamera cctv mengintai kita haha..

Tapi tenang kok, di sini aman. Beberapa pekerja yang agak sepuh sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, memasang beberapa ornamen di depan sisi pintu-pintu bangunan dengan daun-daun cemara yang diuntai dan pohon cemara yang lebih kecil setinggi 2 meter dari pohon cemara yang ane lihat ini. Begitu juga dengan beberapa ornamen yang berfungsi sebagai penerangan atau lampu kalo malam hari yang dipasang dengan menghubungi antara dua sisi jalan. Ornamen ini cantik banget kalo malam hari, seperti perhiasan emak-emak berkelas yang berkelap kelip menjuntai manja dan pasrah, berpadu dengan cahaya lampu jalan menebarkan warna keemasan 🙂

Selain beberapa pekerja, terdapat juga beberapa wargayang membawa anak kecil juga ikut penasaran seperti ane mendekat ke pohon cemara raksasa ini 😊

Nah, ane mikir lagi, bagaimana bisa pohon cemara ini tumbuh tinggi dalam sekejap ya. Kalo pohon palsu yang diletakkan di situ agak masuk akal. Tapi ngapain lagi pake yang palsu-palsu kalo yang asli berlimpah di Austria ini ya 😊

Ternyata pohon ini asli pemirsa, yang diambil dari area lain dan ditanam di sini. Pohon cemara terkenal tahan banting, kuat bodi, ga mudah mati biar dipindahin dari tempat tumbuhnya ke tempat lain. Makanya pohon cemara ini juga dijadikan pohon natal yang identik dengan natal bulan Desember bagi umat kristiani, hijau dengan salju putihnya yang menghampiri dan berdiam diri dimari

Pohon cemara ini emang menyita perhatian ane, pohon yang selalu hijau sepanjang musim pada saat pohon-pohon lain biasanya malah mengalami masa istirahat dan mati suri demi menghemat energi untuk kehidupan selanjutnya 😊

Ane pernah membahas tentang cemara ini sebelumnya. Kita kilas balik yuk. Kita liat profilnya terlebih dahulu ya

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fagales
Famili : Casuarinaceae

Ada banyak jenis cemara yang dikenal, sekitar 70 jenis tetumbuhan. Pohon cemara umumnya berukuran tinggi dan berbentuk kerucut, meski ada juga yang berukuran mungil setinggi sekitar setengah meter, biasanya berprofesi sebagai tanaman hias 😊

Daunnya berbentuk runcing dan ramping, seperti yang kita lihat dari dekat di alun-alun kota ini. Ada tujuannya mengapa daunnya berbentuk runcing dan ramping pemirsa, yaitu untuk mengurangi penguapan dan sebagai adaptasi terhadap lingkungan yang panas. MasyaAllah alhamdulillah

Cemara memiliki bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya nampak seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan.

Cabang-cabang pohon cemara tumbuh rapat dengan cabang lainnya sehingga tampak seperti lingkaran cabang yang tumbuh dari titik yang sama. Namun sebenarnya pola cabang ini berbentuk spiral yang kalo semakin ke atas cabangnya akan semakin pendek. Itulah sebabnya mengapa pohon cemara nampak seperti kerucut atau piramida 😊

Warna pohonnya dominan warna hijau gelap, tetapi ada juga beberapa jenis cemara yang berwarna hijau terang

Saat pohonnya masih muda, kulit kayunya halus, berwarna coklat kehijauan dan belum ada retakan. Pada saat dewasa, kulitnya tebal dan bewarna coklat gelap. Biasanya terdapat retakan-retakan di sekujur pohon cemara. Karena ketebalan kulitnya inilah maka cemara dapat bertahan dari segala kondisi

Nah, demikianlah sekilas info tentang pohon cemara ya pemirsa. Mengapa dia dipilih sebagai ornamen untuk hiasan musim dingin biar makin semarak kota, ga mengharu biru diterpa dinginnya musim dingin. Begitu juga ornamen-ormanen lain yang cantik ikut mempercantik kota selain sebagai penerangan jalan di malam hari 😊

Sampai jumpa lagi 😊

Schreibe einen Kommentar