Midye, kerangnya Turki, obat kangen seafood tanah air

Kerang ini dalam bahasa Turki namanya Midye. Ukurannya lumayan jumbo, ampir setengah telapak tangan ane 🙂 Midye ini merupakan kuliner khas Turki, karena diolah dengan cara dipanggang atau direbus dan dagingnya dicampur dengan nasi yang diberi bumbu-bumbu. Dari rasanya ane tebak bumbu-bumbunya adalah bawang putih giling dan lada hitam bubuk. Enak banget rasanya, pas di lidah ane. Obat kangen, serasa makan seafood di tanah air 😊

Ane ga pernah nemu kerang yang diolah model begini. Biasanya kalo kuliner tanah air, kerangnya disambel balado atau disate atau direbus dengan bumbu-bumbu cinta seperti yang biasa ane masak. Kerang merupakan salah satu favorit ane dan makanan enak di seluruh dunia, diolah gimana juga tetap enak, sekelas ma udang. Jadi klop dah nemu kerang di Turki ini.

Kerang Turki yang cangkangnya berwarna biru violet hingga hitam, kadang dengan naungan berwarna coklat terang ini berasal dari laut Mediterania yang memang dekat dengan wilayah Turki tempat kita berlibur, sekitar 1 jam kalo bermobil. Tapi tentu kita ga perlu memburu kerang ini sampai ke daerah laut ya. Di pusat kota Manisa, propinsi Manisa banyak banget dijaja kuliner ini. Begitu juga saat kita ke pelabuhan Canakkale yang emang merupakan daerah laut, dari hanya menggunakan baskom dan penjual duduk manis di kursi hingga pake gerobak seperti gerobak bakso kalo di tanah air kita.

Dua kali ane mencicipi kuliner ini, tahun lalu dan tahun ini. Ane perhatikan tiap kali ane ke sini di musim panas dan menjelang musim gugur kerang-kerang ini selalu hadir. Dimana-mana sama olahannya, baik yang dijual di restoran-restoran mau pun yang dijual di pinggir jalan. Lengkap dengan teman makannya yaitu jeruk nipis atau lemon atau zitron kalo bule bilang

Di sini dijual per kerang lho. Harga satu kerang ukuran sedang sampai dengan yang jumbo bervariasi dari 30 Krs (kurus) sampai 50 Krs. Oh iya, mata uang Turki adalah TL atau Turkish Lira atau lira. Meski begitu mata uang Turki juga menggunakan sen yang disebut Krs atau kurus yang merupakan mata uang logam. Satu lira sama dengan 100 kurus. Satu lira sama dengan Rp.2484 menurut kurs sekarang. Jadi satu kerang kira-kira seharga Rp.750 sampai dengan Rp.1250. Hmm, lumayan murah juga ya.

Kalo kita berkenan makan di tempat, kita tinggal tunjuk kerang ukuran mana dan berapa jumlah kerang yang kita mau. Transaksi ini suami yang lakukan. Ane hanya mengamati sambil ga lupa menjepret sana sini 🙂 Nanti mas penjual yang membukakan cangkang kerangnya.

Saat cangkangnya dibuka, tralala.. terlihatnya bodi kerang yang menyusut seuprit, seperenam ukuran cangkang kerang berwarna putih dengan sebaris jingga bercampur dengan nasi dan bumbu-bumbu lainnya seperti lada hitam. Rapi banget mas penjualnya menyusun kerang-kerang ini, beserta lemon yang ga pernah ketinggalan.

Ngomong-ngomong, selama kita kuliner di Turki ini, ane hampir ga pernah menemui pelayan restoran yang perempuan, baik yang masih muda mau pun sekelas emak-emak. Semua dilakukan kaum lelaki, dari penjual, pelayan restoran sampai dengan kokinya. Menurut adat di sini, hanya kaum lelaki yang bekerja, yang perempuan cukup di rumah aja ngurus suami dan anak  🙂 Hmm, bagus juga sih aturannya.. seperti ane yang ga kerja, hanya di rumah aja 🙂

Satu porsi dengan 20 kerang dah lebih dari cukup untuk ukuran perut ane. Cocok untuk makan berat seperti makan siang atau makan malam, dah terpenuhi nutrisinya, kebutuhan karbohidrat untuk nasinya dan kerang dengan bumbu-bumbu juga tetesan jeruk nipisnya untuk kebutuhan protein, mineral dan vitamin. Jeruk nipis selalu hadir dalam setiap kesempatan, maksudnya setiap makan makanan berat. Tujuannya adalah untuk menetralisir keberadaan lemak dan mungkin kolesterol jahat dalam makanan, sekaligus menambah sensasi segar ga bikin eneg dan nafsu makan jadi enak juga 🙂

Lagi-lagi di Turki rata-rata mereka ga menyediakan saos cabe, bubuk cabe atau sambel-sambelan seperti di Indonesia. Ok ga apa-apa, yang ini juga dah berasa hot dan nendang, tapi kalo mau lebih nendang rasanya emang cabe seharusnya hadir juga ya 🙂 Alhamdulillah ane dan suami menikmati banget kuliner Turki yang satu ini

Nah, kalo ga mau makan di tempat jualannya, kerang bisa kita bawa untuk dimakan di rumah. Untuk lebih kompit nutrisinya bisa ditambah beberapa lembar daun selada keriting. Biasanya warga Turki menyantap kerang ini dengan Pide, yaitu roti khas Turki yang isinya ada daging giling dan bumbu-bumbu tertentu. Emang yang namanya roti ga bisa deh dipisahkan dari makanan utama warga sini 🙂

Ngomong-ngomong tentang roti Pide, ane akan bahas lebih mendalam di edisi selanjutnya ya pemirsa, biar kita bisa kepoin bersama-sama

Kalo pemirsa liburan ke Turki, jangan lupa mencicipi kuliner yang enak ini. Dijamin bikin nagih 🙂

Ok deh.. sekian dulu laporanku kali ini. Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar