Stasiun lembah Türlwadhütte, Dachstein, Austria di ketinggian 1702 meter

Pemandangan di stasiun pertama kita sampai di lembah gunung ini sangat mempesona. Stasiun pertama yang akan membawa kita dengan menggunakan transportasi gondola ke stasiun berikutnya yaitu stasiun gunung ini dinamakan stasiun lembah atau valley stasiun atau bahasa Jermannya Türlwadhütte.

Stasiun ini berada di ketinggian 1702 meter di atas permukaan laut. Sampai di sini kita ga bisa melanjutkan perjalanan lewat darat lagi karena ga ada aksesnya. Jadi mobil kita di parkir dekat stasiun lembah ini.

Di sini terdapat satu dua hotel merangkap cafe dan restoran yang cukup besar dan mencolok mata, serasi dengan pemandangan sekitarnya, pegunungan yang menjulang tinggi dengan salju abadinya yang kadang tertutup awan putih hitam, kadang berkilau diterpa sinar matahari, menambah cantik suasana. Salju ga hanya ada di pegunungan aja, tapi tersebar sampai kemana-mana. Di sisi jalan raya, di pepohonan bahkan di lembah dan jurang. Serasa masih musim dingin dan berada di istana es aja. Padahal musim semi sudah hadir sejak akhir bulan Maret lho 🙂 Emejing kata emak-emak now. Terdapat juga rambu-rambu penunjuk jalan dan baleho besar menginformasikan obyek wisata mana yang sedang dibuka dan bisa dikunjungi.

Gimana sejarahnya bisa ada lokasi jalan melalui darat dan juga udara untuk mencapai obyek-obyek wisata di Dachstein ini ya.. Yuk kita simak kisahnya.

Permulaan pembangunan Dachstein dimulai pada tahun 1877 dengan pembangunan Simonyhütte. Wow.. dah lama ternyata ya 😊 Simonyhütte adalah Alpenvereinshutte dari Asosiasi Alpen Austria PES di 2205 m ketinggiannya, tepat di bawah gletser Hallstatter, di kaki Hohe Dachstein, Austria Atas, Austria yaitu lembah Hallstatt. Jadi tempat penampungan  yang memiliki 42 tempat tidur, 94 kamp dan 20 kamp darurat ini juga terletak di kawasan warisan Dunia UNESCO hallstatt Dachstein/Salzkammergut.

Pada tahun 1961, jalan Dachstein atau Dachsteinstraße dibangun dari Ramsau ke Turlwaldhütte atau stasiun lembah. Jalan ini merupakan syarat awal untuk pembangunan nanti dari rel kereta selatan Dachstein. Pembangunan jalur trem udara seperti untuk alat transportasi gondola berlangsung dari tahun 1966 sampai dengan tahun 1969. Stasiun lembah hanya dapat dicapai melalui jalan tol Dachsteinstraße  yang telah kita lalui sebelumnya 😊

Untuk stasiun gunung di Hunerkogel, puncak gunung setinggi 2694 m harus dihancurkan. Oooo.. Ada juga gunung yang tidak ada catu dayanya, mengendarainya dilakukan dengan mesin diesel.

Stasiun gunung juga dibangun. Dachstein Skywalk dibuka pada Agustus 2005. Pada tahun 2007 Istana Es Dachstein dibangun. Dan pada bulan Juli 2013, jembatan gantung sepanjang 100 m dibuka di Istana Es.

Begitu sejarah singkatnya. Lanjut lagi kita. Dari tempat parkir kita berjalan ke stasiun lembah ini ga sampai 5 menit. Petugasnya emak-emak lumayan ramah melayani kita.

Di stasiun ini terdapat tv yang menjelaskan tentang apa aja yang kita ingin tau dari Dachstein, baik suhu terkini, ketinggian, lokasi pendakian, berski ria atau hanya sekedar cuci mata dan mencicipi kedahsyatan sensasi pemandangan dari atas gunung seperti kita😊 Stasiun ini berupa bangunan 2 tingkat. Kita bisa lihat pemandangan indah dari atas gedung mewah ini.

Toiletnya juga terbilang bersih dan harum, Wastafelnya juga selalu terjaga kerapiannya. Ane ngambil wudhu di sini sewaktu mau sholat 🙂

Untuk mencapai ke stasiun berikutnya yaitu stasiun gunung dengan menggunakan gondola, kita membayar biaya tiket per orang 32 Euro atau kalo dirupiahin sekitar setengah jutaan, tepatnya Rp. 544.000. Wow.. fantastis. Seperti tiket pesawat terbang aja. Tapi emang iya sih.. kita serasa naik pesawat. Dan kita tau yang bikin mahal biaya pesawat adalah bahan bakarnya. Untuk bisa terbang, pesawat membutuhkan sangat banyak bahan bakar, dan itu dibuang aja seperti angin lewat 😊

Jadi makin menarik nih. Yuk yang berjiwa petualang, ikuti kisah ane selanjutnya naik gondola pertama kali dalam sejarah kehidupan ane di dunia 😊 Sampai jumpa di edisi selanjutnya 😊

Schreibe einen Kommentar