Musim semi mengingatkan akan harta benda yang menggiurkan

Siapa yang tak suka dengan musim semi? Kebanyakan semua suka dengan musim semi. Musim ini musim yang baik keadaannya, sejuk, tidak dingin tidak juga panas. Musim yang merupakan peralihan dari musim dingin ke musim panas, yang mana tanaman bangun dari tidur panjangnya, pohon-pohon besar yang hanya tinggal kayu perlahan tapi pasti tumbuh kembali dengan tunas-tunasnya yang baru, bunga-bunga bermekaran dimana-mana, semak-semak dan rerumputan tumbuh pesat dan ikut berbunga juga menambah semarak musim ini.

Suhu di musim ini menghangat, yang biasanya minus dibawah 0°C perlahan-lahan beranjak naik hingga ke 16°C dan akan meningkat beberapa minggu ke depan. Ane ingat kalo di Indonesia suhu 16°C ini adalah suhu saat kita menghidupkan AC 😊 Tetapi tetap disyukuri ya, alhamdulillah.

Tak hanya suhu, malam yang di musim dingin begitu panjang perlahan-lahan berkurang sehingga berganti siang yang menjadi lebih panjang dari biasanya di musim semi ini. Matahari juga ikut betah berlama-lama menyinari bumi. Ini saatnya segala mahluk berjemur ria mendapatkan asupan vitamin D

Angin yang bertiup sepoi-sepoi manja dan syahdu menambah keindahan musim semi. Kadang-kadang turut mengabarkan akan hadirnya rahmat dari Sang Pencipta yaitu hujan. Memberi kesegarannya yang menyejukkan di musim bunga mekar semekar hati kita ini.

Bumi semakin indah dengan aneka warna tumbuhan, mulai dari daun-daunnya yang berwarna kuning dan coklat tembaga kemudian hijau dan semakin hijau. Kalo kita sedang dalam perjalanan bermobil, memandang di jalan sisi kiri dan kanan seperti lagi ada pertunjukan permadani dari negeri seribu satu malam. 🙂 Wow..

Ada juga yang berwarna merah terang  hingga coklat gelap, bunga-bunga rerumputan yang kuning cerah manja, bunga-bunga dari pohon-pohon kecil hingga besar berwarna pelangi dari merah darah, merah muda, kuning, hijau, biru hingga ungu.

Ga hanya itu. Hewan-hewan yang di saat di musim dingin agak berkurang aktivitasnya, seakan hilang dari peredaran, maka di musim semi ini seakan kompak berkeluaran semuanya. Bahkan seekor lalat pun yang ga pernah ane temui, kali ini berani-beraninya hadir di hadapan ane 😊 Saat pagi hari, jangankan kokok ayam, kicauan burung pun ga ada, maka di musim semi ini, pagi-pagi dah ramai riuh rendah kicauan mereka, menggantikan pekerjaan ayam yang berkokok di pagi-pagi buta 😊 Oya, sebelumnya ane pernah ulas di artikel sebelumnya tentang kokok ayam yang langka terdengar suaranya di lingkungan tempat ane tinggal.

Kalo begini keadaannya, siapa yang ga akan jatuh cinta dan bahagia? 😊 Di musim semi bumi semakin hijau dan sangat indah sehingga sangat disukai, siapa pun itu. Ttak hanya manusia, mahluk ciptaan Allah seperti hewan pun tak kalah bahagianya dan bersuka ria😊

Musim semi mengingatkan kita akan harta benda yang menggiurkan. Keadaan ini seperti kondisi manusia yang sangat mencintai harta karena harta sangat menggiurkan dan menyilaukan pandangannya sebagaimana tanaman di musim semi.

Tentang hal ini Rasulullah SAW bersabda:

“Kebaikan itu tidaklah membuahkan/mendatangkan kecuali kebaikan. Sesungguhnya harta benda ini nampak hijau (indah) nan manis (menggiurkan). Sungguh perumpamaannya bagaikan rerumputan yang tumbuh di musim semi. Betapa banyak rerumputan yang tumbuh di musim semi menyebabkan binatang ternak mati atau hampir mati. Kecuali binatang yang memakan rumput hijau, ia makan hingga ketika perutnya telah penuh, ia segera menghadap ke arah matahari, lalu memamahnya kembali, kemudian ia berhasil membuang kotorannya dengan mudah dan juga kencing. Untuk selanjutnya kembali makan, demikianlah seterusnya. Dan sesungguhnya harta benda ini terasa manis. Barang siapa yang mengambilnya dengan cara yang benar dan membelanjakannnya dengan benar pula, maka ia adalah sebaik-baik bekal. Sedangkan barang siapa yang mengumpulkannya dengan cara yang tidak benar,  maka ia bagaikan binatang yang makan rerumputan akan tetapi ia tidak pernah merasa kenyang, (hingga akhirnya ia pun celaka karenanya).“
(HR. Bukhari no.6427 dan Muslim no.1052)

MasyaAllah..alhamdulillah..  Sungguh benar sabda Nabi kita tercinta

Keindahan dan manisnya harta dunia itu bagaikan musim semi, sehingga orang-orang pun berlomba-lomba untuk mendapatkan kenikmatan tersebut. Seperti hadis berikut

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam naik mimbar lantas berkutbah, “Demi Allah, bukanlah yang kutakutkan pada kalian adalah kalian akan berbuat syirik sesudahku. Namun yang kukhawatirkan adalah kalian saling berlomba untuk meraih dunia“
(HR. Bukhari no.6426 dan Muslim no.2296)

Harta dunia yang menggiurkan juga antara lain sebab dari munculnya pertikaian, saling hasad (dengki) dan permusuhan, sebagaimana hadis berikut

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‚‘alaihi wa sallam bersabda,
“Yang aku khawatirkan pada kalian bukanlah kemiskinan, namun yang kukhawatirkan adalah saling berbangganya (dengan harta)“
(HR. Ahmad 2:308. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mangatakan bahwa sanad hadis ini sahih sesuai syarat Muslim).

Bagaimana kita terhindar dari keadaan demikian? Nabi Besar kita Muhammad SAW memberi nasihat dengan sabdanya berikut

Nasihat Nabi SAW kepada Hakim bin Hizam, “Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak mengemis) maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah“
(HR Bukhari no.1472 dan Muslim no.1035).

Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan “Qona’ah dan selalu merasa cukup dengan harta yang dicari akan senantiasa mendatangkan keberkahan. Sedangkan mencari harta dengan ketamakan, maka seperti itu tidak mendatangkan keberkahan dan keberkahan pun akan sirna.“
(Syarh Ibni Baththol, 6:48)

MasyaAllah.. Alhamdulillah. Semoga kita semua dapat memetik hikmah dibalik indahnya musim semi ini ya.

InsyaAllah aamiin. Aamiin ya Rabbal ‚alaamin

Schreibe einen Kommentar