Musim semi mengingatkan akan nikmat surga

Musim semi adalah musim yang dinanti-nanti setelah musim dingin. Musim semi mengawali udara yang menghangat dan waktu siang yang lebih panjang. Jaket tebal dan kejutan listrik karena udara dingin seperti kulit kering dan bibir pecah-pecah berakhir sudah. Musim dingin tak sekedar cantiknya bunga. Musim semi juga berarti awal yang baru, seperti pohon-pohon yang tumbuh kembali dengan daun dan bunganya. Musim semi menebarkan sinyal kehidupan yaitu matahari yang lebih banyak bersinar, pohon-pohon yang meranggas mulai tumbuh cabang-cabang muda, tunas-tunas baru, pucuk-pucuk bunga, seperti menghirup udara baru setelah vakum dalam dingin berbulan-bulan.

Musim semi adalah musim yang paling baik, maksudnya yaitu keadaannya sejuk dan tidak terlalu panas, juga tidak terlalu dingin. MasyaAllah, alhamdulillah. Benar sekali ya.. Musim semi seperti bangun dari tidur panjang. Seperti tanaman dan pohon-pohon yang meranggas, hanya tinggal kayu hitam kering kerontang, bersemi kembali. Tumbuh dengan pesat, dengan bunga-bunganya yang bermekaran dan daun-daun yang bermunculan satu demi satu. Yang sempat terhambat berbuah, melanjutkan berbuah lagi. Seperti tanaman anggur kita semata wayang di halaman rumah yang tumbuh hingga merambat ke dinding rumah 😊

Musim semi musimnya bunga bermekaran. Ga hanya bunga sakura, camelia, tulip bahkan semak-semak dan rerumputan pun menjadi indah karena berbunga juga. Aneka warna dari putih, kuning, merah merona, merah muda hingga biru menambah indah pemandangan. Tanah seakan menggeliat bangun juga, menyediakan unsur hara dan aromanya untuk tanaman tumbuh dengan pesat. Suhu yang awalnya dingin mulai menghangat. Hewan-hewan bergairah kembali. Burung-burung berkicau bahagia. Siapapun menjadi bahagia dengan keindahan ini. Buah kesabaran bagi kita dari musim dingin yang menggigit berganti bahagia.

Musim dingin di kala itu sangat menusuk tulang saking dinginnya, suhu bisa mencapai minus di bawah nol derajat Celsius. Apalagi bagi ane warga negara tropis yang biasa dengan panas matahari harus beradaptasi dengan keadaan yang berbeda 160 derajat di negara Eropa ini, Austria. Hmm.. Tapi di balik semua itu ada hikmah dan berkahnya. Siang yang begitu singkat dan malam yang begitu panjang memudahkan untuk beribadah. Subuh yang dimulai pukul enam dan maghrib pukul 4 sore seakan-akan kita hanya sarapan kemudian makan siang. Ga ada kesulitan sama sekali, seperti dahaga atau capek. Kita juga bisa menjaga wudhu kita karena jarak antara waktu sholat yang singkat seperti waktu sholat zuhur, asar, maghrib serta isya. Malam yang panjang bisa digunakan untuk tahajud. Kita bisa tidur dulu setelah isya yang mulai pukul 5 lewat. MasyaAllah Alhamdulillah.

Selamat datang musim semi. Musim semi mengingatkan akan indahnya nikmat surga. MasyaAllah. Seperti hadis berikut :

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah dalam Lathoif (hal 546) menerangkan,“Musim-musim yang ada dalam setahun sebenarnya mengingatkan kita akan alam akhirat. Panasnya musim panas mengingatkan akan hawa panasnya Jahannam (neraka). Sedangkan dinginnya musim dingin mengingatkan akan keadaan yang amat dingin di Jahannam. Musim gugur mengingatkan akan buah-buah yang dipetik dan akan disimpan di rumah. Hal ini mengingatkan akan dipetiknya amalan soleh di akhirat kelak. Adapun musim semi adalah musim yang paling baik (karena keadaannya sejuk dan tidak terlalu panas, juga tidak terlalu dingin, pen). Musim yang satu ini mengingatkan akan nikmat dan kehidupan yang menyenangkan di surga. Oleh karenanya, seharusnya seseorang menjadi termotivasi untuk mempersiapkan diri untuk meraih surga dengan giat beramal soleh.“

Nikmat surga disebutkan seperti ayat berikut :

“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan“.
(QS. As-Sajdah ayat 17)

Dalam hadis qudsi disebutkan mengenai surat As-Sajdah ayat 17 di atas, Allah Ta’ala berfirman,
“Aku persiapkan bagi hamba-Ku yang soleh sesuatu yang tidak pernah mereka lihat dengan mata, tidak pernah didengar telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia“. Bacalah jika kalian mau ayat (yang artinya), “Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang…“
(HR. Bukhari no. 4779 dan Muslim no. 2824)

MasyaAllah. Alhamdulillah.

Schreibe einen Kommentar