Musim semi mengingatkan akan kehidupan setelah kematian, yaitu hari berbangkit

Musim semi adalah salah satu dari 4 musim di daerah subtropis, yang merupakan peralihan dari musim dingin ke musim panas. Musim semi adalah musim yang paling baik karena keadaannya yang menyejukkan, suhunya tidak terlalu dingin, tidak juga terlalu panas.

Pada awal musim semi, suhu siang hari rata-rata melebihi 0° C selama 7 hari berturut-turut. Sumbu bumi meningkat kemiringannya relatif terhadap matahari dan panjang siang hari dengan cepat meningkat untuk belahan bumi yang relevan. Belahan bumi mulai menghangat secara signifikan, menyebabkan pertumbuhan tanaman meningkat dengan pesat. Salju mulai mencair, sungai-sungai mulai menggeliat dengan aliran darat atau limpasan.

Sementara itu musim semi merupakan hasil dari kehangatan yang disebabkan oleh orientasi sumbu bumi relatif terhadap matahari. Curah hujan di musim semi berhubungan dengan siklus yang lebih panjang, seperti siklus matahari, atau kejadian yang diciptakan arus laut dan suhu laut, misalnya efek El Nino.

Selalu berdoa semoga cuaca musim semi ini bisa stabil. Karena kadang-kadang terdapat kilatan seperti blitz kamera di malam hari sambung menyambung. Kalo kita yang berasal dari negara tropis agak menyeramkan ya. Tapi untuk Austria ini adalah hal yang biasa. Ini merupakan kiriman dari negara tetangga, kata suami ane. Maklum karena Austria adalah negara kecil, sehingga hampir seluruh areanya daratan yang lokasinya terkurung di antara negara-negara tetangganya.

Di musim semi ini mahluk hidup seperti terbangun dari tidur yang panjang. Tanaman yang meranggas dan kering kerontang dalam upaya mempertahankan hidup bangkit dan bersemi kembali. Serasa ga masuk akal, tanaman dan pohon-pohon besar yang kalo di negara tropis seperti Indonesia sudah menjadi kayu bakar, di negara 4 musim ini hidup kembali. Alhamdulillah, kuasa Allah.

Tanaman-tanaman ini mengalami dormansi, yaitu keadaan tanaman yang sedikit atau tidak ada sama sekali pertumbuhan, tidak ada aktivitas metabolisme untuk jangka waktu tertentu (seperti musim dingin), karena air dan suhu yang tidak memungkinkan, dalam upaya mempertahankan hidup. Jadi selama jangka waktu ini mereka beristirahat sampai tiba saatnya musim berganti dimana didapat antara lain kecukupan air dan suhu yang baik, mereka bangkit kembali 😊 MasyaAllah

Tidak hanya tanaman, hewan-hewanpun begitu juga. Hanya saja hewan tidak terbatas geraknya di tempat, bisa bergerak ke sana kemari, sementara tanaman tetap ditempatnya. Kita manusia juga berusaha sebisa mungkin menyesuaikan dengan keadaan saat musim dingin.

Jadi saat musim semi datang, semua merasakan aura keindahan dan kebahagian. Hari-hari yang kebanyakan gelap karena malam yang lebih panjang dan suhu dingin yang menusuk tulang berganti sedikit demi sedikit dengan terang cahaya matahari dan suhu yang menghangat, angin yang semilir sepoi sepoi manja, serasa melihat kehidupan baru 😊

Musim semi mengingatkan akan kehidupan setelah kematian, yaitu hari berbangkit. Saat musim semi bunga-bunga bermekaran dan tanah kembali subur setelah kering kerontang. Seperti firman Allah berikut

Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan ynag mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi setelah mati (kering). Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur)
(QS Ar-Rum ayat 19)

Jadi tanaman dan tanah kembali subur disebabkan suhu yang menghangat dan mendapatkan kesegaran air hujan juga faktor lainnya yang telah disebutkan di atas. Angin yang semilir membawa kabar gembira kedatangan rahmat-Nya yaitu hujan.

Jadi sangat heran jika ada manusia yang tidak percaya akan adanya hari berbangkit.. padahal telah jelas tanda-tanda dari Allah untuk manusia berpikir. Contoh nyatanya adalah di musim semi ini yang mengingatkan akan kehidupan setelah kematian, yaitu hari berbangkit

Hal ini juga mengingatkan kita akan hati yang lalai dan hati yang penuh dosa bisa hidup dengan Al Qur’an yang diturunkan dari langit- Seperti firman Allah berikut

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik“
(QS. Al Hadid ayat 16)

“Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya“
(QS. Al Hadid ayat 17)

Jika Allah mampu menghidupkan tanah gersang dengan air penuh berkah dari langit, maka begitu juga Allah dapat menghidupkan hati yang mati jika kita rajin berzikir mwngingat Allah dan merenungkan serta menghayati ayat-ayat Allah.

MasyaAllah.. Alhamdulillah

Schreibe einen Kommentar