Informasi kode angka pada buah impor, aman, alami, sehat atau ga.

Emak-emak now kalo lagi ga mood ke pasar tradisional biasanya kan ke supermarket ya. Sekali dua kali atau seringkali beli dong produk impor. Bukan biar kekinian, tapi untuk kebutuhan dapur. Pernah periksa label atau stiker pada buah-buahan dan sayur mayur yang dibeli di supermarket ga? Apa arti kode angka di stiker yang tertempel di produk yang kita beli? Biasanya emak-emak super rempong bin teliti kan ya. Tapi ga tau deh kadang ada khilaf juga buah-buahan main santap aja 😊

Ane dulunya emang jarang beli produk impor. Buah-buahan kampung kayak pepaya, jambu air, kedondong dan sayur mayur yang tinggal petik di perkarangan rumah kayak daun ubi (pucuk menggale istilah kampung halaman ane), kangkung, bayam bagi ane jauh lebih enak dan alami serta penuh sensasi menikmatinya.

Tapi sejak pindah ke negaranya suami, mau ga mau ane terjun langsung belanja kebutuhan sehari-hari ke supermarket. Nah, bermula dari sering diketemukan stiker inilah rasa pengen tau ane membumbung tinggi. Pada setiap produk impor selalu ada kode PLU nya.

Apa itu PLU? PLU adalah Price Look Up. PLU menjelaskan dimana buah ini diproduksi, bagaimana proses buah ini tumbuh, jenis buah dan berbagai keterangan lainnya. Biasanya angka stiker yang bisa berupa 4 digit atau 5 digit ini juga menandakan buah-buahan ini diimpor dari negara lain. Sebenarnya pengkodean PLU ini bersifat voluntary, tidak diberikan mandat oleh pemerintahan tertentu. Tapi sudah banyak negara yang menggunakannya.

Nah, kalo di Austria ada juga kode PLU ini, selain seperti aturan di Indonesia, atau secara umum, kode PLU di sini kadang hanya 2 sampai 3 digit. Karena kadang dijual ga per satuan, informasinya ada dalam satu paket, ga ditempel label seperti per satuan. Makanya kita ga terlalu banyak mikir karena informasinya tertulis lengkap, misalnya dari negara mana dan alamat produk ini berasal, produk apa, kelasnya apa dan lain-lain. Tapi untuk amannya ane pilih yang produk bio. Produk bio sama juga dengan produk organik yaitu produk alami yang tanpa menggunakan pestisida dan bahan kimia. Produk ini ga hanya terbatas pada buah aja, tapi termasuk juga sayur mayur.

Sekarang yuk mari kita simak kode-kode PLU ini dan artinya..
Dimulai dengan angka 9

Jika kode PLU ini terdiri dari 5 digit angka dan dimulai dengan angka 9, maka buah dengan stiker ini dianggap sebagai yang paling baik untuk kita pilih. Produk buah dengan awalan angka 9 ini ditanam secara organik atau alami tanpa menggunakan bahan pestisida dan zat kimia lainnya dan benar-benar diperhatikan tingkat kematangannya sebelum akhirnya dipasarkan. Sebagai alternatif penggunaan pestisida, bahan pangan organik ini biasanya banyak mengandalkan pada rotasi tanaman, penggunaan pupuk hijau atau pupuk kandang serta pengendalian hama secara hayati dan fisik. Produk ini masih ada resiko tercemar mikroba yang menggunakan pupuk organik, misalnya pupuk kandang dan juga penampilan fisiknya kadang ga menarik. Tetapi ini masih tetap yang terbaik diantara lainnya. Tinggal dipoles dikit aja, misalnya kalo mengkonsumsinya dicuci bersih-bersih dengan air mengalir, jadi ga ada sesuatu yang masih nempel pada produk dan yang pasti pilih yang segar.
Dimulai dengan angka 8

Jika kode PLU ini terdiri dari 5 digit angka dan dimulai dengan angka 8, ada baiknya kita tidak memilihnya karena buah ini diproduksi dengan genetically modified organism (GMO) yang berarti sudah direkayasa secara genetik. Rekayasa genetik adalah proses memanipulasi gen yang bertujuan mendapatkan bibit unggul dari suatu organisme. Di bidang pertanian, rekayasa genetik biasanya dilakukan untuk mempercepat panen namun dengan hasil yang tetap berkualitas demi keperluan industri pangan. Namun metode ini masih menuai pro dan kontra, karena rekayasa genetik dinilai bisa mengurangi nilai gizi pada makanan sampai ke kecurigaan menyebabkan kanker. Hal ini berarti, buah ini bukanlah buah alami dan dikuatirkan memiliki kandungan yang kurang baik untuk tubuh. Penelitian menunjukkan, melon, pisang dan pepaya adalah jenis buah yang paling sering direkayasa/modifikasi.

Diawali dengan angka 3 atau 4.
Jika kode PLU pada buah terdiri dari 4 digit dan dimulai dengan angka 3 atau 4, maka buah ini adalah hasil produk konvensional namun masih menggunakan penyubur tanaman (pupuk), pestisida atau bahan kimia lainnya sehingga sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Jadi kesimpulannya label pada buah itu intinya terdiri dari 4 atau 5 digit angka. Untuk lebih mudahnya ingat ini:
Lima angka diawali angka 9 : Organik.
Lima angka diawali angka 8 : Konvensional, tak organik serta rekayasa genetik
Empat angka diawali angka 3 atau 4 : konvensional, tak organik.
Yuk kita liat sekarang contoh kode-kode yang terdapat pada buah dan artinya
3017 : Pear, konvensional, tak organik
4454 : Jeruk, konvensional, tak organik
4131 : Apel Fuji, konvensional, tak organik.
84032 : Melon, semangka, konvensional, tak organik, serta rekayasa genetik
84011 : Pisang, konvensional, tak organik, serta rekayasa genetik
84139 : Apel hijau, konvensional, tak organik, serta rekayasa genetika.
94011 : Pisang, organik
93308 : Melon, semangka, organik.
94139 : Apel hijau, organik.

Pemberian kode pada buah-buahan diciptakan dan dikeluarkan oleh International Federation for Produce Standards, sebuah organisasi global yang bertugas menentukan kode pada buah yang akan dijual ke seluruh dunia. Kode-kode tersebut biasanya terdapat pada buah impor. Pengkodean ini telah digunakan berbagai supermarket seluruh dunia sejak tahun 1990.

Kode PLU pada buah bertujuan untuk memperkenalkan standar global untuk penentuan harga. Itu sebabnya, secara internasional buah dengan kode angka 9 di depan jauh lebih mahal dibandingkan yang lain. Hal ini sesuai dengan manfaat yang diberikan.
Jadi kalo mau amannya pilih buah yang memiliki kode label 5 angka dengan angka 9 diawal, ini buah paling sehat.

Tapi kalo ga ada kode PLU gimana? Biasanya ini adalah buah alami. Tapi jika ternyata ini adalah buah impor, ini yang bahaya karena kita ga bisa mengidentifikasinya. Buah impor selalu diberi label stiker. Kalo ga ada bisa jadi stiker tersebut telah dilepas dengan alasan tertentu.

Schreibe einen Kommentar