Harga beras di Austria 1 kg dari hanya Rp.11.500 ajah sampai harga super Rp.86.000

Banyak yang tanya aku makan nasi ga di Austria? Kan nasi bukan makanan pokok bule ya. Jangan kuatir aku alhamdulillah ketemu beras dan makan juga makanan pokok orang Indonesia ini. Tapi jangan dibayangin aku beli per karung 5 kg sampai 10 kg ya. Di supermarket Austria ini yang ada kemasan setengah kilo sampai 1 kg saja.

Yang bikin aku takjub, aku nemu beras made in Italia dengan berbagai jenis beras lho..  dari yang biasa-biasa aja sampai yang super seperti beras bio dan beras basmati yang diklaim milik India dan Pakistan tapi top markatop di Timur Tengah 😊 Khusus beras basmati, Italia emang mengimpornya dari India.

Ngomong-ngomong beras basmati itu apa ya? Beras basmati adalah jenis beras aromatik dengan bulir panjang dan ramping, yang secara tradisional berasal dari Anak Benua India. Basmati berasal dari bahasa Hindi yang berarti harum. Biji basmati memiliki aroma khas pandan yang disebabkan oleh senyawa aroma 2-asetil-1-pyrroline. Biji-bijian basmati mengandung 0,09 ppm senyawa kimia aromatik ini secara alami, kira-kira 12 kali lebih banyak daripada jenis padi non-basmati.

Menurut Asosiasi Diabetes Kanada, beras basmati memiliki indeks glikemik ‘sedang‘ (antara 56 dan 69) yang berbeda dengan nasi putih biasa dengan indeks glikemik 89, sehingga membuatnya lebih sesuai untuk penderita diabetes dibandingkan dengan jenis dan produk biji-bijian lainnya dari tepung putih. Jadi lebih sehat ya. Cocok juga tuh untuk yang mau diet gula biar badan ga melar

Hmm.. memang di Eropa ada sawah ya? Dan orang Eropa mulai doyan nasi sebagai selingan pengganti gandum? Tapi setelah aku investigasi mbah google, ternyata negara tetangga Austria, yaitu Italia ada memproduksi beras yang terkenal namanya Arborio, bulir-bulirnya besar bulat tapi pendek. Pulen banget, lumayan enaknya.

Nah beras yang aku temui di supermarket ini ada berbagai jenis dan harga, ada juga produk bio. Produk bio adalah produk yang dihasilkan tanpa bantuan bahan-bahan kimia. Selain beras basmati dan beras Arborio yang telah aku sebutkan, terdapat beras langkorn. Beras ini terbagi atas dua macam pula, yang langkorn saja dan langkorn farboiled. Selain itu ada beras Venere, beras Tropical dan beras Kurkuma.

Hampir semua pernah kita coba. Tapi memang sih ya sudah kodrat alam kebanyakan kalo harga itu menentukan kualitas. Kalo aku yang sudah terbiasa dari kecil makan nasi, kalo belum makan nasi belum makan namanya😊 Aku ga pilih-pilih, semua beras yang dijual di supermarket ini enak kok dan ga melenceng dari rasa nasi. Tapi suamiku yang memang ga biasa makan nasi, sukanya beras basmati, padahal sebelumnya ga lihat harga dan tanya mbah google beras mana yang super😊

Ini meringankan beban memasakku. Maksudnya aku ga bakal kuatir kalo memasak beras basmati ini, kebanyakan atau kedikitan air, si beras tetap menjadi nasi yang enak dan pulen, ga kekerasan seperti masih mentah atau pun kelembekan seperti bubur. Memaasaknya juga cukup singkat, hanya 10 menit 😊 Ini sejarah dalam hidupku. Biasanya kan kalo di tanah air kita masaknya paling tidak 45 menit, pake rice cooker lagi. Tapi ini cukup ditanak, ga perlu rice cooker. Menurut standar peresepan masak beras basmati, berasnya direndam dulu lebih kurang 30 menit. Bagiku ini kelamaan. Lha biasa di Indonesia tak pakai acara direndam kok 🙂

Beras basmati cukup dicuci 2 sampai 3 kali kemudian ditambahkan air secukupnya dan mulailah ditanak. Kalo kira-kira hampir mendidih, aduk terus sampai airnya susut. Selanjutnya matikan kompor dan biarkan panas yang masih bersisa melanjutkan memasaknya. Menurut petunjuk cara memasaknya, kita bisa menambahkan garam dan mentega atau pun margarin atau sesuai selera. Tapi aku satu selera sama suami ga pake yang lemak-lemak ataupun berminyak.

Nah, cara memasak ini berlaku juga untuk jenis beras lainnya. Tapi memang ga semudah beras basmati sih, yang lain agak cerewet kalo kita ga tepat takaran. Masaknya juga lebih lama, 14 sampai dengan 20 menit.

Harga beras di Austria hampir sama dengan harga beras di Indonesia. Kok bisa ya, padahal Austria yang adalah negara Eropa bukanlah negara agraris. Malahan mereka impor dari negara tetangga Italia, yang bisa memproduksi beras sendiri. Menurut kodrat alam kalo kita impor apalagi di negara yang bukanlah negara penghasil beras apalagi makanan pokoknya bukan nasi, tapi piza dan roti, kan jatuhnya harga menjadi lebih mahal ya. Tapi ini ga. Mungkin karena Italia juga ga semua berasnya adalah produk dari tanah air mereka, tapi ada juga yang diimpor dari India dan negara Asia lainnya dalam jumlah besar hingga harganya menjadi lebih murah dan dikemas ulang lagi. Tapi tetap saja harganya amazing bila dibanding tanah air kita. Ya, disyukuri aja 😊

Beras langkorn sekilonya 0,69 Euro atau kalo dirupiahin menjadi Rp.11.500, beras langkorn farboiled sekilonya 0,89 Euro atau setara dengan Rp.14.800. Khusus beras bio dan basmati emang agak mahal. Beras bio sekilonya 2,38 Euro atau Rp.40.000. Beras basmati sekilonya 2,19 Euro atau Rp.36.400, tapi harga ini normal untuk harga seluruh dunia. Malah kalo dibandingin beras basmati yang dijual di Indonesia perkilo Rp.50.000, maka harga di Austria jauh lebih murah ya 😊Lebih mantap lagi beras basmati produk bio setengah kilonya 2,59 Euro atau Rp.43.000.

Jadi kalo sekilonya adalah 5,18 Euro atau Rp.86.000. Fantastis emang tapi kan maklum ya pemeliharaan produk bio agak sedikit ribet karena dia adalah produk alami yang tumbuh tanpa dijejali dengan bahan-bahan kimia.

Aaaa.. dasar emak-emak rumah tangga kalo soal harga tau banget ya 😊

Ok, kita lanjut lagi yuk liat kandungan gizi beras secara umum per
100 g nya

Kandungan gizi

Beras

Energi 365 kJ
Karbohidrat 79 g
Serat pangan 1,3 g
Lemak 0,66 g
Protein 7,13 g
Air 11,62 g
Tiamin (Vit B1) 0.07 mg
Riboflavin (Vit B2) 0.049 mg
Niasin (Vit B3) 1,6 mg
Asam Pantotenat (Vit B5) 1,014 mg
Piridoksin (Vit B6) 0,164 mg
Asam Folat (Vit B9) 8 µg
Kalsium 28 mg
Besi 0,8 mg
Magnesium 25 mg
Mangan 1,088 mg
Fosfor 115 mg
Kalium 115 mg
Zink 1,09 mg

Lumayan banyak ya kandungan gizinya. Bagian terbesar beras didominasi oleh pati (karbohidrat, 80-85%), protein (sebagian besar terdapat di bagian endosperma beras) dan vitamin (terutama di bagian aleuron. Aleuron adalah lapisan luar beras).

Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:

Amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
Amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket.
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.

Nah, lumayan juga kandungan gizinya ya. Sayang dong kalo di Eropa ga makan nasi, bisa lemes ane 😊Tapi ga nurutin banget sih kayak di kampung halaman harus 3 kali sehari (kayak dosis obat). Adaptasi juga ya namanya tinggal di negeri orang. Paling diselingi ma roti, kentang dan pasta. Untungnya perut ane ga kagetan juga, asal jangan sama sekali ga makan nasi aja 😊

Dengan kandungan gizinya yang kaya pasti banyak dong manfaatnya buat kesehatan. Yuk kita simak manfaatnya antara lain:

Sebagai sumber energi
Beras kaya akan karbohidrat yang berguna untuk bahan bakar tubuh dan membantu fungsi otak serta penting untuk metabolisme tubuh. Kolaborasi dengan vitamin, mineral dan komponen organik lainnya dalam beras meningkatkan fungsi dan aktivitas metabolik seluruh sistem organ, yang selanjutnya meingkatkan tingkat energi.

Mencegah kolesterol
Makan nasi sangat bermanfaat untuk kesehatan karena nasi tidak mengandung lemak jahat, kolesterol atau sodium.

Mengatur tekanan darah
Beras termasuk rendah sodium sehingga baik untuk penderita tekanan darah tinggi. Sodium dapat menyebabkan pembuluh darah dan arteri mengerut, meningkatkan stress dan ketegangan pada sistem kardiovaskular yang disebabkan oleh tekanan darah. Hal ini juga berkaitan dengan kondisi jantung seperti aterosklerosis, serangan jantung dan stroke.

Perawatan kulit
Senyawa fenolik yang terdapat di dalamnya, terutama beras merah memiliki sifat anti inflamasi, sehingga baik untuk mengobati iritasi dan kemerahan. Kandungan antioksidan dalam beras dapat menunda munculnya keriput dan tanda-tanda penuaan dini lainnya yang
mempengaruhi kulit.

Kesehatan sistem kekebalan tubuh
Beras kaya akan vitamin dan mineral serta serat sehingga membantu metabolisme tubuh dan kesehatan sistem kekebalan tubuh dan fungsi sistem organ

Mencegah sembelit
Serat tidak larut dari beras terutama pada beras merah bertindak seperti spon lembut yang dapat didorong melalui saluran usus dengan cepat dan mudah.

Banyak ya manfaatnya buat kesehatan, selain untuk makanan pokok sehari-hari dan kreasi hidangan cantik seperti bubur ayam, puding nasi, atau yang agak rempong dikit nasi tumpeng. Tapi jangan mengkonsumsinya secara berlebihan ya. Karena yang berlebihan itu selalu tidak baik.

Nasi dari beras merah, putih maupun bio secara kimiawi tidak berbeda dengan gula. Satu mangkuk nasi sama dengan 10 sendok teh gula, sehingga kalo dikonsumsi berlebihan akan meningkatkan gula darah. Prosentase harian yang disarankan untuk mengkonsumsi karbohidrat adalah 45% sampai 65% dari total kalori harian, karena hal ini akan mempengaruhi metabolisme glukosa dan produksi insulin dalam tubuh

Ok deh, selamat menikmati nasi ya. Semoga infoku bisa bermanfaat buat pemirsa 😊

Schreibe einen Kommentar