Mengenal spinat, bayam bule, manfaatnya untuk kesehatan dan bedanya dengan bayam Indonesia

Ini kisahku saat pertama kali berjumpa dengan bayam bule. Seperti biasa kalo lagi belanja kebutuhan sehari-hari suami selalu menemani. Saat ke tempat sayur-sayuran, aku tahu yang biasa dibeli rutin seperti brokoli, wortel, tomat dan kubis. Suami tanya ada lagi ga yang mau dibeli, kemudian suami mengambil sendiri sayur yang belum pernah kulihat sebelumnya, karena mungkin dikiranya dikit banget sayuran yang aku beli😊

Awalnya aku menolak, ini pasti vogerlsalat. Aku tahu karena kemasannya yang sama dikotakin plastik dengan label Hofer dan daun-daunnya yang segar.

Eh, tapi tunggu dulu, ini daun-daunnya lebih lebar dan sepotong-sepotong, ga kayak vogerlsalat yang masih bentuk tanaman yang dicerabut hingga terliat akar halusnya. ‘Baby Spinat‘.. Wah.. spontan aku teriak senang. Gimana ga heboh coba.. Ini kan spinach, bayam yang aku idam-idamkan sejak tinggal di Eropa dan baru kesampaian ketemunya sekarang. Nanti kita masak dibening saja seperti di Indonesia ya..kataku ke suami saking senangnya. Suami memang pernah makan bayam waktu mengunjungi Indonesia dan nampak sangat menikmati banget 😊

Tapi sekilas aku lihat kok ada yang beda. Kalo ini bukan vogerlsalat dan ternyata spinach yang aku tahu selama ini adalah bayam, tapi mengapa tak seperti bayam ya. Sesampai di rumah aku perhatikan lagi dengan seksama, modelnya emang beda dengan bayam di tanah air beta. Masih penasaran, aku tanya mbah google. Ternyata dengan bahasa Jerman pun spinat tetap jawabannya spinach, diterjemahkan lagi ke bahasa Indonesianya menjadi bayam. Suami bilang ini spinach, aku menerjemahkannya sebagai bayam. Spinach versinya suami sama ga dengan spinachnya versi aku ya..

Ternyata bukan aku saja yang penasaran sama spinach ini. Bule kabarnya juga sedikit bingung waktu datang ke Indonesia, begitu juga sebaliknya aku di negerinya. Ternyata lagi ya mbah google aja yang keliru menerjemahkan spinach dengan bayam. Sama persis ketika aku tanya mbah google perihal hazelnut yang baru pertama kali juga bentuk fisiknya ane temui di Eropa ini, dijawab kemiri. Ga nyambung deh.. Akhirnya baru tahu kenapa hazelnut diterjemahkan sebagai kemiri, karena emak-emak now yang tinggal di luar negeri memakai hazelnut sebagai pengganti kemiri dalam sayur asemnya. Oalah..

Yang aku temui dan beli di supermarket adalah baby spinat, berbahasa Jerman, kalo diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi baby spinach,

Ok deh pemirsa.. Ingin kenal lebih dalam sayuran yang mengingatkan kita dengan film legendaris Popeye yang berbadan kuat karena makan bayam.. yuk pemirsa kita telusuri bersama-sama 🙂 Kita mulai dari klasifikasi ilmiahnya terlebih dahulu ya..

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae
Divisi      : Magnoliophyta
Kelas      : Magnoliopsida
Ordo       : Caryophyllales
Keluarga : Aramanthaceae
Genus  : Spinacia
Spesies   : S. oleracea

Spinat atau spinach atau bayam bule adalah sayuran yang berasal dari keluarga Aramanthaceae, genus atau marga Spinacia dan dari jenis atau spesies S. oleraceae

Spinat berwarna sangat hijau karena mengandung zat hijau daun atau klorofil yang bermanfaat untuk kesehatan.

 

Daunnya sedikit tebal dibandingkan bayam dan empuk penuh saat dijadikan sayur bening. Tidak memiliki aroma. Tangkainya pendek sehingga  hanya menempel beberapa helai daun, tidak seperti bayam bisa tinggi hingga beberapa senti dan banyak menempel helai daun.

Spinat cocok tumbuh di daerah beriklim sub tropis menjadikannya sayuran populer di negera 4 musim. Spinach paling banyak kehadirannya saat musim gugur. Kurang cocok ditanam di Indonesia karena cepat menghasilkan bunga sehingga mengurangi pertumbuhan daun, sementara yang dikonsumsi dari spinat adalah dominan daunnya

Sekarang yuk kita cari perbedaan antara spinat dan bayam

Beda spinat dan bayam

Spinat atau spinach dan bayam ternyata sama keluarga, Amaranthaceae

Perbedaannya adalah pada genusnya. Spinach bergenus Spinacia, kalo bayam bergenus Amaranthus.
Amarantus adalah genus yang terdiri dari sekitar 60 spesies, semuanya tanaman semusim. Spesies Amaranthus terdiri dari penghasil biji-bijian (Amaranth grain, cereals), sayuran (Amarant leaf vegetable) dan sebagai tanaman hias ( Amaranth ornamental). Kalo Amaranth sp merupakan penghasil biji-bijian, sayuran dan juga tanaman hias, maka Spinacia (Spinacia oleracea) hanya merupakan penghasil sayur.

Baby spinat karena masih bayi/muda, maka memiliki ukuran yang yang lebih pendek dari bayam biasa, rasanya juga lebih empuk dan lembut, tapi saat disayur bening, rasa kuahnya segar sama segarnya saat nikmati bayam.

Spinach (Spinacia oleracea) bukanlah sayur yang populer di Indonesia. Pantesan aku ga kenal waktu melihatnya pertama kali ya. Spinach juga hanya dijumpai terbatas di supermarket, hanya merupakan penghasil sayuran. Kalo bayam (Green Leaf Amaranth) sudah dibudidayakan dimana-mana dan sangat merakyat di kalangan kita orang Indonesia. Kalo bayam selain penghasil sayuran, bisa sebagai penghasil biji-bijian juga sebagai tanaman hias.

Karena masih keluarga, kandungannya juga ga jauh beda. Sama-sama kaya akan zat besi. Untuk lebuh kengkapnya, berikut kandungan gizi spinat

Kandungan gizi

Spinat

Dalam 100 gr

Energi 23 kalori,
lemak 0,4 gr
karbohidrat 3,6 gr
Sserat pangan 2,2 gr
Gula 0,4 gr
Protein 2,9 gr
Vitamin
Vitamin C 28,1 mg
Vitamin B6 0,2 mg
Mineral
Mg 79 mg
Kalium 99 mg.
Terdapat juga kandungan vitamin A, vitamin K, asam folat, klorofil dan antioksidan.

Tentunya kalo banyak kandungan nutrisinya pasti bermanfaat ya buat kesehatan. Beberapa manfaat spinat untuk kesehatan di antaranya yaitu:

Manfaat kesehatan

Vitamin K nya yang tinggi baik untuk kesehatan kulit

Kandungan klorofil sebagai antioksidan sangat efektif menetralisir dua senyawa berbahaya alfatoksin dan heterocyclic amine penyebab sirosis hati dan kanker kolon

Karotenoid dan lutein yang juga bersifat antioksidan yang mencegah tumbuhnya kanker

Kaya akan asam folat untuk menjaga kesehatan jantung.

Makanya aku seneng banget saat nemu sayuran ini  pertama kali. Kebayang kan segarnya menghirup kuah bayam😊

Selanjutnya kita lihat yuk manfaatnya dalam bidnag kuliner

Manffaat kuliner

Disayur bening, direbus, dikukus, ditumis

Kalo spinat sama saja kali ya cara mengolahnya. Dimasak bisa meningkatkan kandungan vitamin A, direbus, dikukus, ditumis kandungan nutrisi tetap terjaga. Tapi jangan kelamaan masaknya ya. Kalo direbus, atau disayur bening kesukaanku yang super praktis ga pake ribet, cukup satu menit aja ya biar daunnya masih hijau, keliatan cantik gitu 😊

Aku suka spinat disayur bening, yaitu direbus dengan air dan dikonsumsi berikut airnya, hanya dengan tambahan garam sedikit agar tak berasa hambar. Warna kuahnya sangat hijau dan cantik banget pemirsa. Kata pakar gizi, kalo semakin hijau suatu sayuran maka sangat baik untuk kesehatan karena mengandung zat hijau daun/klorofil yang cukup tinggi yang bertindak sebagai antioksidan yang menangkal serangan radikal bebas penyebab penyakit hingga kanker. MasyaAllah alhamdulillah 😊

Disalad

Spinat sering dipakai dalam masakan Eropa dan wilayah Laut Tengah. Daunnya yang muda dapat dimakan mentah dan dijadikan salad. Tapi aku belum pernah mencoba tuh 😊

Penganan

Di India, spinat dimasak dalam palak paneer dengan paneer (keju)

Di Turki spinat menjadi isi dari roti börek

Spinat juga bisa dijadikan keripik dengan digoreng krispi seperti yang dilakukan pada bayam Indonesia

Nah demikianlah beberapa manfaat spinat dalam bidang kuliner

Ok deh pemirsa. Sekian dulu edisi kali ini mengenai spinat, bayam bule, manfaatnya untuk kesehatan dan bedanya dengan bayam Indonesia. Semoga bermanfaat

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar