Manisa di Turki, kota para Sultan hingga gunung Spil menjulang tinggi

Manisa adalah nama kota yang mencakup ibukota provinsi Manisa di negeri Eurasia Turki. Ada banyak julukan untuk kota yang satu ini, dari kota para sultan atau Sehzadeler hingga Spil yang menjulang tinggi.

Dijuluki kota para sultan karena di kota inilah bakal calon sultan atau raja menempa dan melatih dirinya untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan di masa Kesultanan Utsmaniyah di masa lampau. Bukan kotanya para sultan istilah gaul sekarang yaitu orang kaya raya ya pemirsa 🙂

Dijuluki Spil karena di sinilah berdiri gagah berani gunung Spil menjulang tinggi seakan mengawasi aktivitas seisi kota. Gunung setinggi 1513 meter ini kaya akan legenda dan sejarah di provinsi Manisa, yang dulunya merupakan jantung dari Lydia dan sekarang menjadi wilayah Aegean Turki. Pusat kota Manisa dengan latar belakang gunung dengan nama Sipylus dalam bahasa Yunani ini menjadikannya indah dan mempesona

Aku dan suami liburan kemari untuk pertam kalinya menjelang akhir musim panas tahun 2017. Aku membayangkan pertama kali kota ini adalah sebuah perkampungan, tak ada bedanya dengan kampung halamanku di Indonesia. Tapi ternyata dugaanku salah. Kotanya ramai banget, dari orang-orangnya, bangunannya hingga hiruk pikuk aktivitasnya tiada henti 24 jam.  Benar-benar kota metropolitan

Rumah-rumah di sini adalah bangunan bertingkat, bahkan sampai delapan tingkat. Orang menyebutnya apartemen. Tiap bangunan ada milik pemerintah yang disediakan penduduk yang mau membeli atau menyewa, ada juga bangunan yang milik pribadi dijual atau disewakan pada penduduk. Jadi jika suatu bangunan ada 6 tingkat, masing-masing tingkat ada yang menyewa dan ada yang membeli.

Kalo di kampungku mana ada begini karena rata-rata orang memiliki tanah dan rumah sendiri

Ok kita lanjut lagi ya

Karena rata-rata model bangunan terutama untuk perumahan seperti itu, maka tak ada garasinya. Jangan heran kalo akhirnya mobil-mobil parkir di sisi jalan, siapa cepat dia dapat, sehingga membuat jalan semakin sempit. Konon kisahnya karena pembangunannya asal, tak dipikirkan lahan untuk parkir. Padahal parkir sangat penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Tak heran selama bertahun-tahun masalahnya sama, itu-itu juga tak berkesudahan

Kalau yang mau menyebrang musti berhati-hati. Di Turki tidak sama seperti di Austria yang mana pejalan kaki adalah raja. Orang-orangnya juga mudah naik darah. Jadi jangan coba-coba tidak menoleh kiri kanan menyebrang di Turki kalau tak mau celaka atau tamat riwayatnya 😊

Itu adalah sisi tidak baiknya

Tapi sisi asyiknya yang suka shopping di sini tempatnya :)eretan bangunan kiri kanan beragam mulai dari butik, mal, toko biasa, supermarket, apotik ,toko bakeri, es krim, sampai ke restoran-restoran yang menjual kebab dengan ciri khasnya daging panggang yang tersusun rapi berderet-deret, jadi kalo mau beli Döner kebab atau Dürüm kebab penjualnya tinggal iris daging yang digantung itu 😊

Di depannya ada kantor gubernur Valilik Binasi tempat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato kalau mampir ke kota ini, di mana lapangannya lumayan luas buat nampung penduduk yang mendengar pidatonya. Agak ke seberang kita bisa temui beberapa peninggalan masa kesultanan Utsmaniyah seperti masjid Muradiye dan kompleksnya, masjid Hatuniye dan kompleksnya, Yeni Han, 22 Sultanlar Türbesi dan banyak lagi .

Ada taman kota Ulu Park yang ramai pengunjung, di taman ini kita bisa temui pedagang souvenir, perlengkapan musim dingin seperti kaos kaki dan topi wol kuncup juga makanan, ada kolam renang yang luas nan cantik.

Ada beberapa hotel yang menjulang tinggi, salah satunya hotel Looks recommanded buat yang mau menginap kalau kesini, karena kita bisa liat suasana kota dari atas bangunan ini sekaligus menatap gunung Spil yang menjulang tinggi cantik di depannya.

Rasa nasionalisme di sini tinggi banget. Kita bisa lihat bendera Turki berkibar di mana-mana. Di puncak pegunungan, gedung, perumahan sampai di jalan-jalan.. dari yang hanya selebar serbet emak-emak di dapur hingga selebar 6 meter muat untuk bikin tenda camping😊 Kalau di Indonesia paling banter bendera berkibar di kantor-kantor pemerintahan atau paling tidak saat 17 Agustusan saja 😊

Penduduknya beragam dari yang tertutup sampai yang ala-ala Barat.. yang rambut pirang abal-abal/dicat sampai asli mudah ditemui di sini. Budayanya pun beragam. Maklum kota ini dekat provinsi Izmir dengan paham kebebasan baratnya Attatürk yang masih ada hingga kini

Meski demikian,  di sini aku aku tidak perlu mematikan suara hpku saat azan tiba, tidak seperti di Austria tiap keluar rumah,

Nah demikianlah pemirsa laporanku mengenai kota Manisa di Turki dan ragamnya

Sampai jumoa lagi

Schreibe einen Kommentar